
Penulis Nguyen Nhat Anh baru saja memperkenalkan "Gadis Tetangga dan Empat Permen" - sebuah novel yang dianggap sebagai jembatan antara negeri "bunga kuning di atas rumput hijau" dan Saigon yang penuh dengan berbagai perubahan di tahun 1980-an. Trio Thieu, Man, dan Tuong tiba-tiba kembali setelah 15 tahun, tetapi dalam konteks yang sama sekali berbeda: apartemen tua, surat kabar zaman keemasan, dan gaya hidup imigran yang ramah dan baik.
Tak hanya menarik perhatian dengan kembalinya trio karakter yang telah membekas di ingatan banyak generasi, buku "Gadis Tetangga Kecil dan Empat Permen" (diterbitkan oleh Tre Publishing House) juga membuka konteks yang benar-benar baru: Saigon - Kota Ho Chi Minh pada 1980-an, masa subsidi dengan apartemen-apartemen tua, Jembatan Palikao, ritme hidup bekerja untuk mencari nafkah, kasih sayang keluarga dan kasih sayang antartetangga yang dipenuhi dengan rasa berbagi. Perasaan orang-orang yang tinggal di perantauan, terutama imigran miskin, tergambar melalui hubungan antara keluarga Thieu, Man, dan Tuong dengan gadis kecil A Lin, wanita tua A Pho, dan orang-orang di sekitarnya.
Karya setebal 240 halaman ini masih mempertahankan gaya penulisan yang jernih dan jenaka khas Nguyen Nhat Anh, tetapi dengan banyak inovasi. Ini juga pertama kalinya penulis menempatkan dirinya dalam sebuah buku sebagai tokoh, sambil menjalin narasi orang pertama dan ketiga untuk menciptakan kedalaman emosional. Detail-detailnya mengingatkan kita pada masa kejayaan surat kabar, dengan edisi khusus yang dilengkapi buku sketsa, sebagai ajakan bagi para pembaca untuk mengembangkan kreativitas dan kenangan indah mereka akan sastra.
Penulis Nguyen Nhat Anh mengatakan buku ini bukanlah bagian kedua dari "Aku melihat bunga kuning di rerumputan hijau", melainkan sebuah kisah independen, di mana tokoh-tokoh lama muncul dengan semangat baru yang lebih muda, sesuai dengan alur cerita. Apa yang ingin ia sampaikan tetap merupakan pesan yang mengalir dalam banyak karya: kebaikan dan welas asih selalu mampu membangkitkan benih-benih kebaikan dalam diri setiap orang, terutama ketika tumbuh di tengah banyak perubahan.

Pada kesempatan peluncuran buku tersebut, penulis Nguyen Nhat Anh menyumbangkan 80 juta VND dalam bentuk royalti untuk membantu masyarakat di wilayah Tengah yang terkena dampak badai dan banjir; Tre Publishing House menyumbangkan tambahan 100 juta VND melalui Komite Front Tanah Air Vietnam di Kota Ho Chi Minh.
Dengan "Gadis Tetangga dan Empat Permen", Penulis Nguyen Nhat Anh terus mempertahankan aliran menulis yang stabil, satu karya setiap tahun, baik untuk bertemu pembaca maupun untuk menjaga api kreativitas tetap menyala dalam dirinya. Di usianya yang ke-70, ia masih memilih masa kanak-kanak sebagai tempat kembali dalam sastra, dengan tanda baru yang kaya akan nostalgia, sederhana namun hangat.
Sumber: https://baohaiphong.vn/nha-van-nguyen-nhat-anh-gioi-thieu-tac-pham-moi-527962.html






Komentar (0)