| Tokyo menambahkan 23 item manufaktur chip yang memerlukan persetujuan untuk tujuan ekspor. (Sumber: ASML) |
Dengan amandemen peraturan Kementerian Ekonomi , Perdagangan, dan Industri Jepang berdasarkan Undang-Undang Valuta Asing, Jepang telah menambahkan 23 item manufaktur chip yang memerlukan persetujuan untuk tujuan ekspor.
Meskipun Tokyo tidak menyebutkan negara mana saja yang menjadi target utama pembatasan ekspor, tindakan tersebut telah menuai reaksi keras dari China.
Beijing mengatakan akan membatasi ekspor galium dan germanium - dua logam tanah jarang yang penting untuk pembuatan chip - mulai bulan depan sebagai balasan atas pembatasan Washington pada ekspor semikonduktor.
Pada bulan Oktober 2022, AS memberlakukan beberapa pembatasan ekspor paling ketat hingga saat ini terhadap chip dan peralatan pembuatan chip, yang mengharuskan pembuat chip untuk memperoleh lisensi dari Departemen Perdagangan untuk menjual beberapa produk tercanggih mereka kepada pelanggan Tiongkok.
Tindakan tersebut ditujukan untuk mencegah China menggunakan teknologi AS untuk mengembangkan kekuatan militernya.
AS juga meminta negara-negara dengan teknologi manufaktur chip canggih, termasuk Jepang dan Belanda, untuk menerapkan kebijakan serupa.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)