Direktur Departemen Perfilman Vi Kien Thanh menjawab pertanyaan tentang penyensoran film di internet, khususnya film yang memuat gambar "garis lidah sapi" pada konferensi pers rutin kuartal pertama tahun 2024 di Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.
Direktur Departemen Sinema Vi Kien Thanh.
Berdasarkan peraturan saat ini, hanya film bioskop yang wajib menjalani pra-audit (lisensi umum). Film yang ditayangkan daring wajib menjalani pasca-audit, dengan distributor bertanggung jawab untuk mengklasifikasikan film dan menampilkan peringatan kepada penonton.
"Penerbit harus bertanggung jawab atas konten dan menampilkan peringatan yang diperlukan. Dengan konten yang berbahaya, pemirsa di internet juga harus memiliki perlawanan mereka sendiri," kata Bapak Vi Kien Thanh.
Untuk melakukan inspeksi pasca-penayangan, Departemen Perfilman memiliki Kelompok Kerja yang mengelola penyebaran film di internet. Namun, Departemen ini menghadapi banyak kendala karena keterbatasan sumber daya manusia. Hanya 10 petugas yang bertugas melakukan inspeksi, dibagi menjadi dua shift per hari, dan menonton sekitar 5 film dalam satu shift, sehingga seringkali kelebihan beban.
Terkait dengan film yang kedapatan memuat gambar sembilan garis putus-putus secara ilegal, pimpinan Dinas Perfilman menegaskan, pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah pencegahan.
Citra garis lidah sapi disisipkan dengan sangat cerdik dalam sejumlah film.
Bapak Thanh juga mengatakan bahwa sebelumnya, Dinas Perfilman telah menyusun regulasi, mengusulkan hadiah sebesar 200.000 VND dan sertifikat bagi penonton yang menemukan film yang melanggar, terutama film yang memuat gambar "garis lidah sapi", dan melaporkannya ke Dinas Perfilman, namun tidak disetujui.
Direktur Departemen Perfilman berharap agar seluruh penonton menyadari adanya sensor diri dan berani bersuara apabila menemukan pelanggaran.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)