Harga matcha melonjak secara global akibat cuaca buruk di Jepang, meningkatnya permintaan global , kekurangan tenaga kerja, dan tarif tinggi yang diberlakukan AS terhadap impor dari Jepang dan Tiongkok. Para pencinta matcha mungkin kini lebih ragu untuk membeli produk ini.
Disebut sebagai makanan super, matcha telah ramai dibicarakan di media sosial dan digemari oleh kafe-kafe dari Tokyo hingga Los Angeles. Para ahli mengatakan panen tahun ini tidak akan mampu mengimbangi tren global ini.
"Kami selalu mengatakan matcha sedang berkembang, tetapi yang pasti dalam satu atau dua tahun terakhir ini terjadi peningkatan permintaan yang eksponensial dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Aaron Vick, pembeli teh senior.
Matcha, yang secara tradisional digunakan dalam upacara minum teh Jepang, kini dikonsumsi dalam berbagai minuman dan hidangan penutup di seluruh dunia. Sebuah toko di San Francisco, misalnya, menjual ratusan cangkir matcha setiap hari, dan ratusan pon matcha dikonsumsi setiap satu atau dua bulan.
"Harga matcha meroket, bahkan sempat naik dua kali lipat, dan kami sama sekali tidak menyangka," ujar Bapak David Lau, pemilik kedai teh.
Harga matcha Jepang diperkirakan akan meningkat sebanyak 70% tahun ini, didorong oleh cuaca buruk di Jepang, meningkatnya permintaan global, dan kekurangan tenaga kerja di Jepang dan Cina.
Tarif AS juga menambah tekanan: 15% untuk matcha Jepang dan hampir 38% untuk matcha dari Tiongkok. Dengan persediaan yang terbatas dan permintaan yang terus meningkat, kecintaan dunia terhadap matcha akan segera diuji, tepat di kasir.
Sumber: https://vtv.vn/nhu-cau-bung-no-gia-matcha-tang-soc-100250925150013609.htm
Komentar (0)