U50 berhenti kerja untuk memulai bisnis
Di tengah-tengah Mimosa Pass di Kota Dalat ( Lam Dong ), kebun organik ditanam oleh Ibu Nguyen Thi Tho Van (47 tahun) dengan jahe, kayu putih, rosemary, perilla... Semua tanaman di kebun digunakan untuk mengekstrak minyak esensial.
Tiga tahun yang lalu, Ibu Van adalah kepala akuntan sebuah perusahaan di Kota Hai Phong . Saat itu pula, pandemi Covid-19 memberikan dampak paling besar pada kehidupan masyarakat.
Saat itu, permintaan penggunaan minyak esensial untuk membersihkan rumah dan mencegah epidemi sangat tinggi. Namun, sebagian besar pengguna kurang memahami cara penggunaannya dan tidak tahu cara membedakan minyak esensial asli dan palsu.
Dari kenyataan ini, Ibu Van memutuskan untuk belajar tentang pembuatan minyak esensial, khususnya pembuatan minyak esensial dari tanaman herbal untuk perawatan kesehatan.
Ibu Nguyen Thi Tho Van memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai akuntan untuk pergi ke Lam Dong untuk memproduksi minyak esensial (Foto: Tu Linh).
Pada tahun 2022, Ibu Van berhenti dari pekerjaannya untuk mulai memproduksi minyak esensial. Keputusan ini mengejutkan keluarga Ibu Van karena saat itu beliau memiliki pekerjaan dan kehidupan yang stabil.
Sesampainya di kota Dalat, Ibu Van memutuskan bahwa daerah itu merupakan daerah penghasil bahan baku yang besar dan cocok untuk melaksanakan idenya.
Produksi minyak atsiri tidak terpusat di satu tempat tetapi diekstraksi di setiap rumah tangga dan setiap area bahan baku (Foto: Dang Duong).
Menurut Ibu Van, iklim Dalat yang sejuk sepanjang tahun sangat cocok untuk menanam tanaman. Berkat iklim tersebut, beberapa jenis tanaman akan menghasilkan lebih banyak minyak esensial daripada yang ditanam di daerah lain.
Berbeda dengan proses produksi dan pengolahan pertanian pada umumnya, produksi minyak atsiri tidak dilakukan secara terpusat. Minyak atsiri herbal diekstraksi di setiap rumah tangga dan di setiap area sumber bahan baku. Oleh karena itu, saya bekerja sama dengan setiap petani untuk memproduksi minyak atsiri mereka sendiri," ujar Ibu Van tentang pekerjaannya.
Minyak esensial menaklukkan anggota parlemen muda di seluruh dunia
Kembali dari Konferensi Parlemen Muda Global ke-9 yang diadakan di Hanoi pada pertengahan September, Ibu Tho Van bangga bahwa produk minyak atsirinya diterima dengan baik oleh teman-teman internasional.
"Konferensi Parlemen Muda Global merupakan kesempatan bagi saya untuk memperkenalkan produk-produk saya. Setelah konferensi ini, saya semakin termotivasi untuk melanjutkan hasrat saya dalam membuat minyak esensial herbal," ujar Ibu Van.
Ibu Van berkesempatan memperkenalkan produk minyak atsirinya pada Konferensi Global Parlemen Muda ke-9 (Foto: Tho Van).
Di ruangan yang memajang minyak atsiri yang diekstrak dari tanaman herbal, Ibu Van mengatakan bahwa untuk memproduksi satu mililiter produk sangat rumit dan mahal.
Saat ini, perempuan berusia 47 tahun itu telah meneliti dan menghasilkan 12 jenis minyak atsiri seperti serai, rosemary, basil, jahe, kayu manis, kulit jeruk keprok, dan lain sebagainya.
Secara khusus, minyak esensial yang diproduksinya telah disertifikasi sebagai produk OCOP (produk kekuatan lokal) bintang 3 oleh provinsi Lam Dong.
"Selain minyak atsiri dari herba, saya juga mengekstrak minyak atsiri alpukat. Baru-baru ini, saya membeli 80 ton alpukat dari penduduk setempat untuk diproduksi menjadi minyak atsiri. Harga alpukat yang saya beli selalu lebih tinggi dari harga pasaran. Produksi minyak atsiri alpukat pada awalnya telah memecahkan masalah volume besar produk pertanian, sehingga menghasilkan pendapatan tinggi bagi para petani," ujar Ibu Van.
Produk minyak atsiri tersedia di banyak provinsi dan kota, dengan harga berkisar sekitar 150.000 VND/10ml (Foto: Dang Duong).
Setelah lebih dari setahun merintis usaha, dengan banyaknya kesempatan untuk memperkenalkan produk kepada teman-teman di dalam dan luar negeri, Ibu Van menyampaikan bahwa produk minyak atsiri tersedia di banyak provinsi dan kota, dengan harga jual sekitar 150.000 VND/10ml.
Khususnya, selain membeli bahan baku dari petani, fasilitas produksi juga menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 10 pekerja lokal, dengan pendapatan 8-12 juta VND/orang/bulan.
Fasilitas ekstraksi minyak esensial menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 10 pekerja lokal (Foto: Tu Linh).
Berbagi rencananya, Ibu Van mengatakan bahwa ia akan terus mengembangkan produk minyak esensial untuk layanan kesehatan. Selain itu, Ibu Van juga akan membangun fasilitas produksi yang ditujukan untuk pariwisata agar dapat merasakan minyak esensial langsung di kebunnya.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)