Pada tanggal 19 Oktober, Penerbit Asosiasi Penulis menyelenggarakan peluncuran dua buku baru karya Letnan Kolonel, penulis, dan jurnalis Nhu Binh, termasuk kumpulan puisi The Blue Silence dan esai Love for Distant Things.
Sudut yang memajang lukisan karya penulis perempuan Nhu Binh. (Sumber: Vietnamplus) |
Nhu Binh adalah nama yang familiar di dunia jurnalisme dan sastra, karena ia telah bekerja selama lebih dari 30 tahun di Surat Kabar Polisi Rakyat, dari reporter hingga manajer. Ia juga telah menerbitkan 11 karya sastra (terutama cerita pendek) dan meninggalkan kesan mendalam bagi para pembacanya.
Kembalinya ini menandai langkah baru dalam jalur kreatif Nhu Binh saat ia "menerobos" tiga genre baru: Puisi, esai, dan lukisan.
Kumpulan puisi Blue Silence berisi 52 puisi yang digubah selama 3 tahun terakhir. Nhu Binh mulai menekuni puisi ketika ia merasa telah menerima "takdirnya" dengan prosa.
Kumpulan puisi ini dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama berjudul Tram , berisi 17 puisi; bagian berikutnya berjudul Mong , berisi 20 puisi; bagian terakhir berjudul Thien, berisi 16 puisi.
Mengevaluasi puisi Nhu Binh, Doktor Bahasa Do Anh Vu mengatakan bahwa ia tampak selalu terbakar habis dalam emosi cintanya, mencintai sampai lupa diri, mencintai sedemikian rupa sehingga setiap puisi yang ia tulis adalah puisi terakhirnya.
Dua buku baru oleh penulis Nhu Binh. (Sumber: Vietnamplus) |
Syair-syair pendek dan panjang mengalir bagai rangkaian emosi, terkadang jauh, terkadang dekat, terkadang berdenyut, terkadang membara, terkadang melankolis, terkadang liar dan mendidih. Nhu Binh meninabobokan dirinya dengan puisi-puisi cinta. Banyak puisi yang ia tulis sebenarnya bisa dianggap sebagai puisi tanpa akhir, tak tahu kapan dimulai dan tentu saja tak berujung,” kata Dr. Do Anh Vu.
Melalui karya Love the Distant, penulis memperkenalkan 21 esai dan artikel lain yang dipilih dan disebarkan selama 18 tahun berkarier di Hanoi . Tema tersebut adalah budaya desa dalam menghadapi urbanisasi dan kerinduan orang-orang berjiwa pedesaan yang tinggal di kota. Di sana, penulis mencurahkan banyak cinta dan pikiran untuk orang-orang terkasih di tanah kelahirannya.
Bersamaan dengan peluncuran dua buku, Nhu Binh juga memperkenalkan 30 lukisan yang dibuat dalam 3 tahun terakhir, termasuk lukisan benda mati, potret, pemandangan... yang diekspresikan dengan akrilik di atas kanvas.
Menurut penulis, jika puisi dan esai adalah halaman yang sangat nyata, seolah diambil dari kehidupan, cinta, dan perenungan seorang wanita yang bijaksana, maka lukisan adalah tempat Nhu Binh dapat bebas bermimpi, berekspresi, dan curhat.
Penulis Nhu Binh menandatangani buku untuk pembaca. (Sumber: Vietnamplus) |
Seniman Dao Hai Phong percaya bahwa ketika melihat lukisan-lukisan Nhu Binh, seseorang langsung merasakan jiwa seorang penyair. Lukisan-lukisannya penuh dengan emosi yang meluap-luap, terburu-buru dalam warna dan goresan yang seolah tak terencana.
"Ketika Nhu Binh tersentuh oleh vas bunga atau awan, ia langsung melukis dengan polos tanpa perhitungan. Kepolosan itu juga menjadi ciri khas penampilan dan gaya Nhu Binh. Nhu Binh melukis seolah-olah ia takut kehilangan ketulusan hatinya terhadap alam dan bunga, dan ia merasa bersyukur atas nilai-nilai yang diberikannya," ujar seniman Dao Hai Phong.
Pameran lukisan karya penulis Nhu Binh akan berlangsung hingga 21 Oktober di Writers Association Publishing House, 65 Nguyen Du, Hanoi.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/nu-nha-van-va-hanh-trinh-dot-pha-trong-dia-hat-moi-cua-tho-tuy-but-va-hoi-hoa-290662.html
Komentar (0)