Atlet wanita Ukraina bertanding sambil tidur, tetapi tetap meraih medali emas di Olimpiade Paris
Báo Dân trí•05/08/2024
(Dan Tri) - Saat bertanding dan tidur siang sambil menunggu peserta lain menyelesaikan kompetisinya, atlet Ukraina Yaroslava Mahuchikh membuat heboh ketika ia memenangkan medali emas dalam lompat tinggi.
Yaroslava Mahuchikh bukanlah orang baru di dunia atletik karena ia memegang rekor dunia lompat tinggi. Bulan lalu, di Wanda Diamond League di Paris (Prancis), ia melompati mistar gawang dengan ketinggian 2,10 m, memecahkan rekor lama Stefka Kostadinova (Bulgaria) dengan ketinggian 2,09 m. Pada hari pertandingan kemarin (4 Agustus), atlet Ukraina ini melengkapi koleksi gelarnya dengan meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 dalam nomor lompat tinggi favoritnya. Yaroslava Mahuchikh memenangkan medali emas lompat tinggi putri di Olimpiade Paris dengan melompati palang setinggi 2 m pada percobaan pertamanya (Foto: Getty). Sang juara dunia berhasil melewati 2m pada percobaan pertamanya dan memenangkan medali emas, sementara lawannya dari Australia, Nicola Olyslagers, membutuhkan lebih banyak lompatan untuk melewati mistar gawang. Ia dan Olyslagers adalah satu-satunya yang melanjutkan kompetisi setelah 1,98m dan keduanya berhasil melewatinya dengan mudah. Mahuchikh berhasil melewati 2m pada percobaan pertamanya, sementara Olyslagers membutuhkan percobaan ketiga untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Keduanya tidak berhasil melewati 2,02m, sehingga Mahuchikh memenangkan medali emas dengan melewati 2m dalam satu lompatan. Gambar Yaroslava Mahuchikh yang tidur nyenyak di sela-sela kompetisi menyebabkan kehebohan di Olimpiade (Foto: Getty). Yaroslava Mahuchikh merayakan kemenangan medali emas dalam lompat tinggi putri (Foto: Getty). Patut disebutkan bahwa pencapaian Machuchikh tidak mengejutkan banyak orang, tetapi penampilan atlet Ukraina ini justru membuat orang penasaran karena kebiasaannya yang aneh. Oleh karena itu, sambil menunggu lawannya menyelesaikan tantangan, Mahuchikh dengan tenang tidur siang di kantong tidur yang dibawanya ke kompetisi. Menurut New York Times (AS), kebiasaan tidur Mahuchikh di sela-sela kompetisi dimulai pada tahun 2018, tahun ketika ia memenangkan lompat tinggi di Olimpiade Remaja. "Serhii Stepanov, pelatih Mahuchikh, mengatakan bahwa duduk terlalu lama di sela-sela lompatan menyebabkan darah mengalir deras ke kaki muridnya. Maka lahirlah ide kantong tidur. Setiap kali Mahuchikh memasuki area lompat tinggi dalam sebuah kompetisi, ia membawa ransel berisi matras yoga, kantong tidur, dan sepasang kaus kaki untuk berganti pakaian. Terkadang, ia mengenakan hoodie dan tidur siang seolah-olah tidak terjadi apa-apa," ungkap New York Times . "Saya merasa nyaman berbaring dan terkadang saya bisa memandangi awan. Terkadang saya bisa menghitung angka, 1, 2, 3, 4, atau menarik dan mengembuskan napas. Rasanya seperti saya sedang bersantai dan tidak memikirkan fakta bahwa saya sedang bertanding di stadion," ujar Mahuchikh setelah memenangkan medali emas.
Komentar (0)