
Sebelum menerapkan teknik baru tersebut, para peternak ayam di kelurahan Lien Chieu menghadapi banyak kendala seperti: kandang yang lembab, kotoran ayam yang menumpuk sehingga menimbulkan bau tidak sedap, sehingga mengganggu peternak dan pemukiman warga di sekitarnya.
Ayam rentan terhadap penyakit pencernaan dan memiliki tingkat kerugian yang tinggi, sehingga memaksa peternak mengeluarkan uang untuk antibiotik, meningkatkan harga, dan menurunkan kualitas daging. Selain itu, membersihkan kandang membutuhkan banyak waktu, sehingga banyak rumah tangga ragu untuk memperluas skala usaha mereka.
Menghadapi kenyataan itu, Asosiasi Petani Kelurahan Lien Chieu berkoordinasi dengan Pusat Penyuluhan Pertanian dan Teknik Pertanian Kota Da Nang untuk melatih 50 rumah tangga tentang teknik beternak ayam di alas biologis.
Para peternak memahami proses teknis mulai dari pemilihan bahan baku seperti sekam padi dan serbuk gergaji, pengolahannya dengan produk biologis, hingga pemantauan kelembapan, suhu, dan penggantian alas kandang secara berkala. Di saat yang sama, staf teknis memberikan pelatihan tentang pencegahan penyakit dan metode perawatan nutrisi agar ayam tumbuh cepat, tidak mudah terserang penyakit, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas.
[ VIDEO ] - Petani di kota Da Nang secara efektif menerapkan model pemeliharaan ayam di alas biologis yang tebal.
Proses pemeliharaan ayam di atas alas biologis tebal mengharuskan peternak untuk mengikuti langkah-langkah berikut dengan ketat. Pertama, lantai kandang dibersihkan, kemudian lapisan tebal sekam padi atau serbuk gergaji ditaburkan di lantai, dicampur rata dengan produk biologis.
Selama proses pemeliharaan, setiap 7-10 hari, peternak akan membalik kandang ayam dan menambahkan produk untuk menjaga aktivitas mikroorganisme. Alas kandang ini membantu menguraikan kotoran ayam, menjaga kandang tetap kering, dan mengurangi bau. Berkat hal ini, ayam-ayam tersebut terhindar dari penyakit pernapasan dan pencernaan, mengurangi penggunaan antibiotik, dan menyediakan produk daging yang bersih dan aman.
Setelah melihat efektivitas yang nyata, pada tahun 2023, Asosiasi Petani Lingkungan Lien Chieu membentuk kelompok untuk beternak ayam di alas biologis tebal, dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang untuk berpartisipasi.
Saat ini, seluruh kelurahan memiliki sekitar 3.500 ekor ayam yang dipelihara dengan cara ini. Setelah dewasa, setiap ekor ayam memiliki berat 2-3 kg, dan dijual dengan harga rata-rata 115.000 VND/kg. Berkat kerja sama Asosiasi Peternak Kelurahan dengan para pedagang, hasil produksi menjadi stabil, warga merasa aman dalam beternak, dan termotivasi untuk memperluas usaha.
Bapak Tran Van Hai, warga Van Duong 1, mengatakan bahwa keluarganya saat ini memelihara sekitar 400 ekor ayam. “Sebelumnya, kandangnya kotor, bau, sulit dipelihara, tetapi tidak menguntungkan. Sekarang, dengan menerapkan model alas kandang biologis, ayam-ayam tersebut lebih jarang sakit, tumbuh cepat, memiliki daging yang padat, dan dijual dengan harga yang baik. Setiap tahun, saya menjual 3 batch, dengan pendapatan yang stabil, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” kata Bapak Hai.
Ibu Tran Thi Nam, warga perumahan Hien Phuoc, berbagi: “Berkat model ini, kandang ayam menjadi bersih dan tidak menimbulkan bau yang mengganggu lingkungan sekitar. Kotoran ayam diolah dan digunakan sebagai pupuk tanaman, sehingga menghemat biaya. Saat ini saya memelihara 200 ekor ayam, dan setiap batch terjual habis berkat kerja sama para pedagang. Saya yakin metode ini akan berkelanjutan dalam jangka panjang.”

Mengevaluasi efektivitasnya, Tn. Tran Quang Vinh, Ketua Asosiasi Petani Lien Chieu Ward, mengatakan bahwa model pemeliharaan ayam dengan serasah biologis yang tebal telah mengubah kebiasaan bertani tradisional secara mendasar, membantu masyarakat memecahkan masalah polusi, bau tak sedap, dan penyakit.
“Ke depannya, asosiasi akan terus berkoordinasi dengan unit-unit khusus untuk melatih dan mentransfer teknik-teknik baru; sekaligus mendukung penyediaan benih dan tanaman yang sesuai, dengan memprioritaskan rumah tangga kurang mampu. Tujuannya tidak hanya untuk mengembangkan ekonomi rumah tangga, tetapi juga untuk berkontribusi dalam membangun pertanian yang aman dan ramah lingkungan di wilayah ini,” ujar Bapak Vinh.
Model pemeliharaan ayam dengan serasah biologis tebal membuka arah baru bagi para peternak, memastikan kebersihan lingkungan, meningkatkan kualitas produk, dan menciptakan hasil produksi yang stabil. Hal ini dianggap sebagai cara praktis untuk mengembangkan peternakan berkelanjutan, meningkatkan pendapatan, dan membantu anggota peternak menjadi kaya di tanah air mereka.
Sumber: https://baodanang.vn/nuoi-ga-sach-an-toan-tren-dem-lot-sinh-hoc-day-3304914.html
Komentar (0)