Menurut RT, Presiden Putin baru-baru ini menyatakan bahwa Rusia akan mencapai semua tujuannya dalam operasi militer khusus di Ukraina. Beberapa tujuan utama yang digariskan Putin untuk tahun 2022 termasuk melindungi penduduk Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang memproklamirkan diri dari pasukan Kyiv, serta demiliterisasi dan penghapusan fasisme dari Ukraina.
"Tentu saja, kami akan terus berupaya hingga mencapai hasil yang memuaskan, hingga mencapai tujuan operasi militer khusus ini," kata Presiden Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Kremlin.
Pemimpin Kremlin menambahkan bahwa konflik tersebut meletus karena Ukraina mengerahkan pasukan ke Donbass, yang menolak untuk mengakui pemerintahan baru yang berkuasa di Kyiv setelah kudeta tahun 2014. Menurut Presiden Putin, hal ini memaksa Rusia untuk menggunakan kekuatan militer untuk mengakhiri konflik tersebut.
Pekan lalu, Presiden Putin mengatakan kepada India Today bahwa Rusia telah berupaya menyelesaikan konflik tersebut melalui jalur diplomatik selama delapan tahun dan "menandatangani perjanjian Minsk dengan harapan konflik tersebut dapat diselesaikan melalui cara damai ."
"Namun, para pemimpin Barat kemudian secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak pernah berniat untuk menghormati perjanjian-perjanjian itu," kata Putin, seraya berargumen bahwa mereka hanya menandatanganinya untuk memberi Ukraina lebih banyak waktu untuk mempersenjatai diri kembali.
Rusia menyambut baik upaya diplomatik baru Presiden AS Donald Trump dengan rencana perdamaian 28 poin sebagai dasar solusi. Namun, Moskow meyakini Kyiv menunda pembicaraan perdamaian. Rusia tetap menginginkan solusi diplomatik, tetapi menekankan akan berupaya mencapai tujuannya melalui cara militer selama Ukraina menunda negosiasi.
>>> Pembaca diundang untuk menonton video: Rusia menyambut rencana perdamaian 28 poin Presiden AS Donald Trump.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/ong-putin-noi-nga-se-dat-duoc-moi-muc-tieu-trong-cuoc-xung-dot-ukraine-post2149074885.html










Komentar (0)