Foto menakjubkan ini diambil oleh para astronot dari luar angkasa pada tahun 2023. Momen ketika Sungai Alabama berubah menjadi "naga emas" raksasa yang berkelok-kelok indah jika dilihat dari atas telah menarik perhatian publik.
Warna-warna cerah dan mencolok dari "naga emas"—Sungai Alabama—adalah hasil dari fenomena optik langka, yang hanya terlihat dari luar angkasa.
Sungai Alabama adalah jalur air sepanjang 512 kilometer yang membentang dari ibu kota negara bagian Montgomery, melalui kota-kota seperti Birmingham dan Selma, dan bermuara ke Teluk Mobile, tempat sungai ini mengalir ke Teluk Meksiko.

Menurut Earth Observatory NASA, bagian sungai dalam foto di atas memiliki tikungan besar berbentuk U, yang dikenal sebagai Gee's Bend, yang mengelilingi kota kecil Boykin, yang terkenal dengan "seni rakyatnya yang semarak" yang dipamerkan di seluruh negeri.
Cahaya aneh di Sungai Alabama adalah hasil dari fenomena langka yang disebut suar matahari, yang terjadi ketika sinar matahari memantul sempurna dari permukaan air yang tenang ke arah pengamat di luar angkasa, seperti cermin cair raksasa. Ini mirip dengan bagaimana permukaan laut atau danau berkilauan ketika cahaya memantul darinya saat matahari terbenam, hanya saja yang dapat melihatnya adalah para astronot.
Nuansa keemasan sinar matahari menciptakan kontras yang lebih mencolok antara air dan daratan, menyoroti lanskap sekitarnya. Dipadukan dengan lekukan sungai yang lebih besar, hal ini membuat air menyerupai naga dari legenda dan cerita rakyat Tiongkok.
Sebagian besar sungai dan danau biasanya berwarna keperakan, seperti cermin ketika diterangi sinar matahari. Oleh karena itu, cahaya keemasan Sungai Alabama sangat mencolok.
Warna keemasan yang mencolok dari Sungai Alabama mungkin merupakan hasil dari hamburan cahaya yang dipantulkan di atmosfer oleh partikel debu, kabut, dan aerosol. Hamburan ini menyebarkan gelombang cahaya biru, sehingga cahaya yang tersisa berwarna kuning.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/buc-anh-ngoan-muc-tu-khong-gian-song-alabama-nhu-con-rong-vang-huyen-bi-post2149074699.html










Komentar (0)