Pasar Ben Thanh: Tempat bertemunya budaya dan kuliner unik
Pasar ini terkenal dengan hidangan-hidangan lama, relief keramik yang canggih, dan gambar-gambar simbolis yang terkait dengan perkembangan Saigon.
Báo Khoa học và Đời sống•09/12/2025
Pasar Ben Thanh dulunya terletak di sepanjang Sungai Saigon. Pasar pertama dibangun di dekat sungai tersebut pada awal abad ke-19, sebelum dipindahkan ke lokasinya saat ini pada tahun 1912. Nama "Ben Thanh" dikaitkan dengan sejarah militer dan perdagangan Saigon. Dermaga sungai di dekat pasar lama digunakan oleh penumpang dan tentara untuk memasuki benteng Gia Dinh, sehingga disebut Ben Thanh, dan pasarnya juga disebut Pasar Ben Thanh.
Pasar ini dibangun dengan material impor dari Prancis. Banyak struktur baja dan material finishing didatangkan dari Prancis, menjadikan pasar ini memiliki daya tahan yang mengesankan, yaitu lebih dari 100 tahun. Menara jam yang ikonis. Menara utama pasar ini dibangun oleh orang Prancis dengan gaya klasik Prancis, menjadi salah satu ciri khas Saigon.
Terdapat pusat jajanan yang sudah lama berdiri, yang buka siang dan malam. Pusat jajanan Pasar Ben Thanh telah lama terkenal dengan pho, bun, che, dan hidangan lautnya, yang menarik minat penduduk lokal maupun wisatawan . Perpaduan berbagai budaya. Pada awal abad ke-20, pasar ini merupakan pusat perdagangan multikultural, menjual berbagai macam barang, mulai dari rempah-rempah dan kain hingga hidangan tradisional dari komunitas Vietnam, Tionghoa, dan Khmer. Kini, Anda masih dapat menemukan berbagai barang dari berbagai budaya di pasar ini. Relief yang canggih. Ciri khas arsitektur Pasar Ben Thanh adalah adanya relief keramik pada gerbangnya yang menggambarkan produk-produk selatan berupa sapi, angsa, ikan pari, tandan pisang, dan sebagainya.
Simbol ini muncul di banyak suvenir dan barang promosi pariwisata. Gambar gerbang Pasar Ben Thanh muncul di perangko, poster, dan suvenir sebagai ciri khas Kota Ho Chi Minh. Pembaca yang budiman, silakan tonton video: Teluk Ha Long - Warisan Alam Dunia yang Menakjubkan / Quang Ninh TV.
Komentar (0)