Menurut Departemen Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata, dalam konteks perkembangan media digital yang pesat, memanfaatkan pengaruh KOL (tokoh berpengaruh di media sosial, pakar terkemuka di berbagai bidang) dan KOC (konsumen dengan pengalaman nyata, yang memberikan ulasan produk dan layanan yang autentik dan memengaruhi target audiens) telah menjadi tren yang tak terhindarkan dalam strategi promosi pariwisata kota-kota di seluruh dunia.
Konten yang dibagikan oleh KOL (Key Opinion Leaders) seringkali autentik, relevan, dan menyebar dengan cepat, sehingga berkontribusi dalam membentuk persepsi, emosi, dan perilaku konsumen.
Hal ini terutama berlaku untuk kelompok pelanggan yang lebih muda (Generasi Z dan milenial), yang cenderung membuat keputusan berdasarkan platform digital seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan Facebook.

Departemen Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Da Nang, bekerja sama dengan platform perjalanan online Klook, menghadirkan lebih dari 30 kreator konten digital dari India dan Timur Tengah untuk mempromosikan pariwisata di kota tersebut.
Banyak destinasi populer seperti Bangkok, Seoul, Tokyo, Bali, dan lain-lain, telah secara proaktif menerapkan program-program unik untuk menarik KOL internasional agar dapat merasakan dan mempromosikan citra pariwisata mereka.
Model kolaborasi populer saat ini meliputi: mengaitkan merek destinasi dengan KOL (Key Opinion Leaders) yang representatif, menyelenggarakan perjalanan familiarisasi bertema yang disesuaikan dengan pasar dan sektor tertentu (makanan, gaya hidup, olahraga, musik , dll.), dan membangun kemitraan jangka panjang alih-alih aktivitas jangka pendek dan terfragmentasi.
Belakangan ini, semakin banyak artikel, klip video, reel, dan vlog tentang Da Nang dari KOL (Key Opinion Leaders) di media sosial, terutama selama festival dan musim puncak pariwisata. Hal ini membantu meningkatkan interaksi, berbagi, dan membangun citra kota sebagai tempat yang dinamis, ramah, dan layak dikunjungi.
Namun, bisnis lokal belum sepenuhnya memainkan peran mereka dalam mengoordinasikan pendekatan, pembinaan, dan dukungan terhadap KOL. Selain itu, mengundang KOL sebagian besar bersifat jangka pendek, berfokus pada program atau acara individual, dan belum terintegrasi ke dalam kampanye komunikasi yang terkoordinasi.

Para KOL (Key Opinion Leaders) Malaysia mengunjungi Katedral Da Nang sebagai bagian dari program promosi pariwisata untuk Da Nang.
Untuk lebih mendorong dan menarik KOL ke Da Nang, diperlukan kebijakan insentif yang fleksibel dan menarik untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya dibandingkan destinasi lain di kawasan ini; harus ada prosedur yang jelas mengenai hak, kewajiban, dan persyaratan media bagi KOL yang diundang serta bagi bisnis mitra yang memberikan dukungan.
Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Da Nang telah mengeluarkan rencana dan strategi komprehensif untuk meningkatkan pengakuan Da Nang sebagai destinasi di platform media sosial, terutama melalui pengaruh KOL, KOC, dan kreator konten.
Bapak Tan Van Vuong, Wakil Direktur Departemen Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Da Nang, mengatakan tujuannya adalah untuk menarik dan mendiversifikasi pasar wisata melalui pengaruh KOL (Key Opinion Leaders), KOC (Key Opinion Committees), dan tokoh-tokoh berpengaruh baik di dalam maupun luar negeri, terutama di pasar-pasar utama dan pasar-pasar yang sedang berkembang.
Kombinasi antara saluran tradisional dan tren global baru akan menghemat anggaran promosi dan periklanan pariwisata serta berkontribusi pada target mencapai 17,3 juta pengunjung menginap pada tahun 2025 dan 19,4 juta pengunjung menginap pada tahun 2026, dengan perkiraan pendapatan dari makanan, akomodasi, dan perjalanan melebihi VND 60.000 miliar pada tahun 2025 dan VND 71.000 miliar pada tahun 2026; membangun citra Da Nang sebagai destinasi modern dan dinamis yang sesuai dengan tren pariwisata berbasis pengalaman.

Pengalaman grup KOL Malaysia saat membuat makanan di Hoi An.
Menurut Ibu Nguyen Thi Hong Tham, Direktur Pusat Promosi Pariwisata Kota Da Nang, sejalan dengan rencana pengembangan pariwisata Da Nang untuk periode 2025-2030, kota ini mempromosikan destinasi di platform digital. Komunikasi digital memastikan efektivitas praktis, terukur dengan data spesifik (tayangan, interaksi, unggahan, dll.), dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia, skalabilitas, dan keberlanjutan jangka panjang.
Selain menarik KOL, KOC, dan kreator konten digital, Kota Da Nang terus memperkuat koordinasi antar departemen, bisnis, dan media untuk mengimplementasikan rencana tersebut secara serentak dan luas.
Sumber: https://bvhttdl.gov.vn/da-nang-thu-hut-kol-koc-nha-sang-tao-noi-dung-quang-ba-du-lich-20251210092735544.htm






Komentar (0)