Mengapa kebiasaan memberi hadiah Natal muncul dan menyebar ke seluruh dunia?
Pemberian hadiah Natal berakar pada banyak tradisi kuno, yang telah berkembang seiring waktu menjadi simbol berbagi dan kebersamaan.
Báo Khoa học và Đời sống•10/12/2025
Tradisi pemberian hadiah Natal bermula dari kisah Tiga Orang Bijak yang mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur kepada bayi Yesus, yang meletakkan dasar bagi simbolisme pemberian dalam iman Kristen. Foto: Pinterest. Terinspirasi oleh Santo Nicholas – santo kemurahan hati. Santo Nicholas pada abad ke-4 terkenal karena tindakannya yang tenang dalam memberikan hadiah kepada orang miskin; legendanya menjadi inspirasi langsung bagi citra Santa Claus dan kebiasaan memberi hadiah. Foto: Pinterest.
Santa Claus dalam budaya Barat modern. Citra Santa Claus yang ramah yang dibentuk oleh budaya Amerika dan Eropa abad ke-19 dan ke-20 memperluas kebiasaan memberi hadiah menjadi adat istiadat keluarga dan sosial. Foto: Pinterest. Kebiasaan kuno bertukar hadiah selama festival musim dingin. Banyak budaya Eropa biasa bertukar barang-barang kecil selama festival musim dingin seperti Saturnalia Romawi, yang memengaruhi Natal modern. Foto: Pinterest.
Penyebaran perdagangan modern dan pemberian hadiah. Revolusi Industri dan pertumbuhan ritel menjadikan pemberian hadiah Natal sebagai bagian penting dari musim belanja liburan. Foto: Pinterest. Memberi hadiah adalah cara untuk memperkuat hubungan keluarga. Dalam kehidupan modern, hadiah Natal telah menjadi simbol kasih sayang antara kerabat dan teman, menunjukkan kepedulian dan kedekatan. Foto: Pinterest. Hadiah Natal adalah simbol berbagi. Kebiasaan ini juga memiliki makna yang lebih luas, menekankan semangat membantu komunitas melalui kegiatan sukarela selama musim liburan. Foto: Pinterest.
Perpaduan budaya dalam kebiasaan pemberian hadiah saat ini. Natal dirayakan di banyak negara non-Kristen, menjadikan pemberian hadiah sebagai kebiasaan global dengan variasi regional. Foto: Pinterest. Pembaca yang terhormat, silakan tonton video ini : Asal Usul Peradaban / VTV2
Komentar (0)