Apakah Trump telah memilih seseorang untuk menjadi Menteri Luar Negeri AS?
Báo Thanh niên•12/11/2024
Reuters baru saja mengutip sejumlah sumber yang mengungkapkan bahwa Presiden terpilih AS Donald Trump akan menunjuk Senator Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri AS.
Meskipun Trump dikenal sering berubah pikiran di menit-menit terakhir, ia tampaknya telah membuat keputusan ini pada 11 November (waktu AS), menurut beberapa sumber yang diungkapkan kepada Reuters. The New York Times pada 11 November juga mengutip tiga sumber yang mengungkapkan bahwa Presiden terpilih Trump diperkirakan akan menunjuk Senator Rubio sebagai Menteri Luar Negeri AS. Sumber-sumber tersebut mengatakan ini bukanlah keputusan akhir, tetapi Trump tampaknya telah memilih Rubio. Jika dikonfirmasi, Rubio, seorang politikus kelahiran Florida, akan menjadi orang Amerika Latin pertama yang memegang posisi Menteri Luar Negeri AS, menurut Reuters. Perwakilan Trump dan Rubio tidak menanggapi permintaan komentar. Rubio, 53 tahun, dianggap sebagai kandidat paling keras dalam daftar pendek Presiden terpilih Trump untuk posisi Menteri Luar Negeri AS, dan selama bertahun-tahun, ia telah mendukung kebijakan luar negeri yang keras terhadap rival geopolitik AS, termasuk Tiongkok dan Iran, menurut Reuters. Rubio dianggap memiliki sikap paling keras terhadap Tiongkok di Senat AS.
Mantan Presiden AS Donald Trump dan Senator Marco Rubio pada rapat umum kampanye di JS Dorton Arena di Raleigh, North Carolina pada tanggal 4 November.
Foto: Reuters
Rubio telah melunakkan beberapa posisinya selama beberapa tahun terakhir agar lebih selaras dengan pandangan Trump. Trump menuduh mantan presiden memimpin Amerika Serikat ke dalam perang yang mahal dan sia-sia. Pemerintahan Trump yang baru akan menghadapi dunia yang lebih tidak stabil dan berbahaya dibandingkan saat Trump menjabat pada tahun 2017, dengan konflik yang terus berlanjut di Ukraina dan Timur Tengah, sementara Tiongkok lebih dekat dengan musuh AS, Rusia dan Iran. Krisis Ukraina akan menjadi prioritas utama Rubio, menurut Reuters. Dalam wawancara baru-baru ini, Rubio mengatakan Ukraina perlu mencari solusi yang dinegosiasikan dengan Rusia daripada berfokus pada perebutan kembali seluruh wilayah yang dikuasainya. Ia juga merupakan salah satu dari 15 senator Republik yang menentang paket bantuan militer senilai $95 miliar untuk Ukraina, yang disahkan pada bulan April.
Komentar (0)