Sebuah tim peneliti internasional, termasuk Australia, mengamati tabrakan dua lubang hitam awal tahun ini dan menemukan sesuatu yang mendukung teori fisikawan Stephen Hawking.
Penemuan ini dipublikasikan dalam edisi terbaru jurnal Physical Review Letters milik American Physical Society.
Menurut Universitas Nasional Australia (ANU), penelitian ini memberikan bukti jelas yang mengonfirmasi teori fisikawan Inggris Stephen Hawking tahun 1971 bahwa lubang hitam hanya dapat mengembang ukurannya dan tidak pernah menyusut.
Penggabungan lubang hitam, yang terdeteksi pada tanggal 14 Januari tahun ini, menghasilkan sinyal gelombang gravitasi yang begitu jelas sehingga para ilmuwan dapat mengukur dan membandingkan secara tepat luas permukaan dua lubang hitam asli, yang masing-masing 30-40 kali massa Matahari, dan lubang hitam besar yang terbentuk setelah tabrakan tersebut.
Peneliti ANU, Neil Lu, salah satu penulis utama studi tersebut, mengatakan ukuran lubang hitam baru itu lebih besar daripada jumlah ukuran asli dua lubang hitam yang tidak bergabung, memberikan bukti paling jelas yang mendukung hipotesis Hawking.
Peneliti utama Teagan Clarke dari Universitas Monash (Australia) juga mengatakan bahwa hasil penelitian ini merupakan langkah baru menuju pemahaman sifat kuantum lubang hitam.
Penemuan ini juga menandai satu dekade kemajuan bagi organisasi "perburuan" gelombang gravitasi global, yang disebut Kolaborasi LVK, sejak deteksi pertama gelombang gravitasi pada tahun 2015.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/phat-hien-buoc-ngoat-cung-co-cho-ly-thuyet-cua-nha-vat-ly-stephen-hawking-post1061341.vnp






Komentar (0)