Menurut Dr. Tran Huu Son, Direktur Institut Penelitian Folklor Terapan, pariwisata komunitas adalah jenis pariwisata yang memanfaatkan sumber daya alam dan budaya suatu komunitas, di mana masyarakat sendiri secara proaktif mengembangkan, mengelola produk, dan memperoleh manfaat langsung darinya.
Pengembangan pariwisata berbasis komunitas harus didasarkan pada prinsip keberlanjutan, dengan tiga pilar: lingkungan, aspek sosial budaya, dan ekonomi . Identitas budaya nasional merupakan landasan untuk menciptakan produk pariwisata yang unik, termasuk unsur-unsur berwujud (kuliner, suvenir) dan unsur-unsur tak berwujud (festival, pengalaman budaya).
Pengalaman di wilayah Thai, Tay, Dao, dan Hmong menunjukkan bahwa pariwisata berbasis komunitas berhasil jika dilakukan perencanaan selektif, menghindari pembangunan massal, dan mengintegrasikan secara erat komunitas, bisnis, konsultan, dan lembaga manajemen. Akomodasi, hiburan, pengalaman, dan layanan produksi kerajinan tangan harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, melestarikan budaya, mengembangkan ekonomi, dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan yang berkelanjutan.

Dr. Tran Huu Son, Direktur Institut Studi Folklor Terapan
Dr. Tran Huu Son menegaskan bahwa pengembangan pariwisata berbasis komunitas di daerah etnis minoritas merupakan kekuatan pendorong penting untuk membangun daerah pedesaan baru dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan. Namun, untuk mengembangkan pariwisata berbasis komunitas secara efektif, daerah setempat harus mempromosikan identitas budaya kelompok etnis untuk membangun produk wisata unik yang sesuai untuk setiap daerah. Pengembangan pariwisata berbasis komunitas seharusnya bukan tren pasar massal, melainkan pendekatan yang berkelanjutan, terencana, dan selektif.
Di sisi lain, pengembangan pariwisata berbasis komunitas membutuhkan riset untuk menciptakan produk pariwisata yang menarik dan disesuaikan dengan berbagai jenis wisatawan. Produk pariwisata ini harus memiliki identitas uniknya sendiri berdasarkan sumber daya pariwisata di setiap daerah, menghindari situasi saat ini di mana produk-produk tersebut terlalu mirip satu sama lain.
Wilayah pegunungan utara juga perlu mengembangkan strategi pengembangan pariwisata berbasis komunitas yang efektif dengan kebijakan dan mekanisme spesifik. Strategi ini harus menekankan peran masyarakat lokal dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan peningkatan pendapatan. Fokusnya harus pada kepentingan masyarakat lokal, memperhatikan daya tampung destinasi wisata untuk menghindari kepadatan pengunjung, dan bukan hanya memprioritaskan jumlah wisatawan untuk meningkatkan pendapatan.
Sumber: https://bvhttdl.gov.vn/phat-trien-du-lich-cong-dong-o-vung-cac-dan-toc-it-nguoi-la-dong-luc-quan-trong-de-xay-dung-nong-thon-moi-gop-phan-xoa-doi-giam-ngheo-20251214153340494.htm






Komentar (0)