Berdasarkan masukan orang tua, pada pertemuan pertama tahun ajaran 2025-2026, Sekolah Dasar Phan Chu Trinh, Kecamatan Chu Prong, Provinsi Gia Lai , berencana untuk mengumpulkan banyak biaya hingga lebih dari 4 juta VND/tahun.
Beberapa pendapatan sekolah yang diharapkan untuk tahun ajaran ini meliputi 360.000 VND untuk pengajaran Bahasa Inggris; 100.000 VND untuk dana dukungan pengajaran dan pembelajaran; 180.000 VND untuk pembersihan toilet umum dan halaman sekolah; dan banyak pengeluaran lain untuk kegiatan asrama dibagi menjadi jumlah yang lebih kecil.

Orang tua "pusing" dengan banyaknya biaya di awal tahun ajaran di Sekolah Dasar Phan Chu Trinh (Foto: Chi Anh).
"Saya melihat banyak pengeluaran yang tidak masuk akal seperti biaya masuk untuk kegiatan asrama, biaya kebersihan, keamanan, dan makan. Sebelumnya, orang tua mengusulkan penghapusan biaya 900.000 VND/tahun untuk kelas sore," ujar salah satu orang tua.
Menurut orang tua ini, keluarganya memiliki dua anak yang masih bersekolah. Di awal tahun ajaran, jumlah uang yang harus dibayarkan mencapai 5-6 juta VND. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang berada di daerah yang sulit, jumlah uang sebesar ini sungguh memberatkan.

Siswa Sekolah Dasar Phan Chu Trinh makan dan beristirahat pada siang hari di kelas mereka (Foto: Pham Hoang).
Ibu Phan Thi Nga, Kepala Sekolah Dasar Phan Chu Trinh, mengatakan bahwa pada awal tahun ajaran, pihak sekolah mengadakan rapat dan meminta pendapat orang tua mengenai biaya tersebut. Menurut Ibu Nga, biaya yang disebutkan di atas hanyalah perkiraan, dan sekolah akan mempertimbangkan serta memfinalisasinya agar wajar dan sesuai dengan peraturan.
Investasi awal sebesar 500.000 VND/tahun sebenarnya untuk membeli perlengkapan kegiatan asrama dan membeli handuk serta bantal untuk siswa di awal tahun ajaran. Selain itu, orang tua membayar tambahan 135.000 VND/tahun untuk membeli produk pembersih. Karena khawatir siswa akan menumpahkan bekal makan siang mereka di ruang kelas, orang tua setuju untuk membayar 200.000 VND/tahun untuk menyewa petugas kebersihan," jelas Ibu Nga.
Menurut Ibu Nga, peraturan baru tersebut mewajibkan siswa pulang sekolah sekitar pukul 15.00. Banyak orang tua yang bekerja tidak dapat menjemput anak-anak mereka tepat waktu, sehingga mereka menawarkan biaya sebesar 900.000 VND/tahun agar guru menjaga mereka hingga pukul 17.00. Kepala sekolah perempuan tersebut mengatakan bahwa sekolah tidak memungut biaya ini maupun biaya untuk membersihkan halaman sekolah.

Menanggapi keluhan orang tua, Komite Rakyat Komune Chu Prong bekerja sama dengan sekolah mengenai biaya yang dikumpulkan pada awal tahun ajaran (Foto: Pham Hoang).
Mengenai biaya sebesar 360.000 VND/tahun untuk pelajaran bahasa Inggris, Ibu Nga mengatakan: "Karena sekolah kekurangan guru, orang tua secara sukarela membayar untuk mendukung guru dalam mengajar kelas tambahan. Pihak sekolah sedang meminta pendapat dari masyarakat untuk mengumpulkan biaya tersebut. Jika tidak, pihak sekolah akan mengembalikannya kepada orang tua."
Kepala sekolah mengatakan bahwa biaya asrama dan biaya belajar semuanya diusulkan dan disumbangkan secara sukarela oleh orang tua. Ia menambahkan bahwa sekolah akan mengklarifikasi pengumpulan biaya tersebut agar sesuai dengan peraturan baru.
Bapak Pham Ngoc Toan, Ketua Komite Rakyat Komune Chu Prong, mengatakan bahwa pada awal tahun ajaran, pihaknya mengadakan pertemuan dengan sekolah-sekolah dan dengan cermat mengarahkan pemungutan biaya. Biaya yang belum jelas perlu menunggu peraturan yang berlaku.
"Menanggapi keluhan orang tua, pihak kelurahan telah memerintahkan wakil ketua untuk bekerja sama dengan sekolah-sekolah guna memeriksa uang pangkal yang dipungut di awal tahun ajaran," ujar Bapak Toan.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/phu-huynh-hoa-mat-ve-danh-sach-chi-chit-cac-khoan-thu-dau-nam-hoc-20250926095209444.htm
Komentar (0)