Pada tanggal 29 Februari, Facebook di provinsi Dak Lak diramaikan dengan berita bahwa makanan asrama sebuah sekolah dasar swasta di kota Buon Ma Thuot, provinsi Dak Lak, seperti makanan "penurun berat badan".
Informasi ini diposting oleh seorang orang tua yang anaknya bersekolah di sekolah dasar swasta ini. Berdasarkan foto yang dibagikan, menu makanan di sekolah dasar swasta tersebut hanya terdiri dari nasi putih, sepotong kecil telur goreng, sayuran rebus, sup encer, dan setengah buah pisang.
Orang tua ini beranggapan bahwa makanan tersebut di atas terlalu sedikit dan kurang jika dibandingkan dengan uang sejumlah 3 juta VND yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Orang tua mengeluh bahwa makan siang di sekolah diperuntukkan bagi orang yang sedang "diet".
Orang tua ini bahkan membandingkan: "Makan siang di sekolah dasar internasional seperti makanan untuk menurunkan berat badan."
Setelah diposting, informasi di atas menarik perhatian dan komentar banyak pengguna.
Para pemimpin sekolah dasar swasta yang disebutkan dalam artikel tersebut mengatakan mereka telah menerima masukan dari orang tua.
Namun, orang ini mengatakan bahwa foto yang diunggah di media sosial diambil dari jarak yang cukup jauh sehingga porsinya terlihat kecil. Padahal, sebenarnya ada lebih banyak telur dan makanan di foto tersebut.
Pihak sekolah mengatakan makanan itu difoto dari kejauhan dan sebenarnya terlihat lebih mengenyangkan daripada di foto.
"Saat ini, Dewan Direksi sekolah sedang mengadakan pertemuan untuk membahas dan mengevaluasi keseluruhan permasalahan guna menemukan penjelasan atas informasi yang dilaporkan orang tua ," kata pimpinan sekolah tersebut.
Makanan merupakan kesepakatan antara orang tua dan sekolah.
Para pemimpin Komite Rakyat Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak menegaskan bahwa sekolah dasar tersebut di atas adalah unit swasta, yang beroperasi secara mandiri dan biaya makan bulanan bagi siswa bergantung pada kesepakatan antara orang tua dan sekolah.
Baru bilamana ditemukan indikasi buruknya mutu pangan, higiene pangan tidak aman, dan berdampak pada kesehatan peserta didik, maka pihak yang berwenang akan turun tangan menangani masalah tersebut.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)