Konfrontasi antara Paris Saint-Germain dan Tottenham berlangsung dalam tempo tinggi sejak menit pertama, dengan kedua tim aktif menekan, bersaing ketat, dan menguasai bola dengan cepat. PSG, dengan keunggulan kandang, mencoba mengendalikan tempo dengan kombinasi-kombinasi kecil di lini tengah, sementara Tottenham menunjukkan kekuatan mereka dengan serangan balik cepat.
Richarlison merayakan golnya bersama rekan setimnya Lucas Bergvall.
Setelah serangkaian peluang yang gagal dimanfaatkan Richarlison dan Kvaratskhelia, tim tamu secara mengejutkan berhasil memecah kebuntuan. Pada menit ke-35, dari serangan sayap yang efektif, Randal Kolo Muani melompat tinggi dan menyundul bola kembali ke Richarlison di kotak penalti. Striker Brasil itu menyelesaikannya dengan satu sentuhan, membawa Tottenham unggul 1-0, yang sangat mengejutkan para pendukung tuan rumah.
Setelah kebobolan gol, PSG langsung meningkatkan formasi, meningkatkan penguasaan bola, dan terus-menerus mengobrak-abrik pertahanan Spurs dengan umpan-umpan cepat. Usaha mereka membuahkan hasil di menit ke-45. Vitinha merebut bola di luar kotak penalti, menyentuhnya sejenak, lalu melepaskan tembakan penentu. Bola membentur tiang gawang dan memantul masuk ke gawang, mengubah skor menjadi 1-1 di momen krusial, membantu PSG memasuki babak kedua dengan semangat yang lebih baik.
Vitinha merayakan gol penyeimbang untuk Paris Saint-Germain.
Tottenham kembali unggul di awal babak kedua. Pada menit ke-50, tembakan Kolo Muani di kotak penalti membentur kaki bek PSG dan berubah arah, membuat kiper Lucas Chevalier tak berdaya. Namun keunggulan itu hanya bertahan selama tiga menit. Pada menit ke-53, Khvicha Kvaratskhelia dengan lihai menangani bola di sayap kiri sebelum memberikan umpan manis kepada Vitinha yang berputar dan menyelesaikannya dengan sempurna, menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Tekanan tim tuan rumah terus meningkat dan dengan cepat menciptakan titik balik. Pada menit ke-59, Joao Neves melepaskan umpan tajam menembus pertahanan Tottenham, menempatkan Fabian Ruiz dalam posisi satu lawan satu. Gelandang Spanyol itu tidak menyia-nyiakan peluang, melepaskan tembakan rendah yang berbahaya untuk mengubah skor menjadi 3-2 untuk PSG.
Pada menit ke-65, "Prancis Kaya" memperlebar jarak. Setelah situasi yang kacau di kotak penalti, Willian Pacho bergegas masuk dan menyelesaikan peluang dengan akurat, mengubah skor menjadi 4-2. Namun, Tottenham tidak menyerah. Pada menit ke-72, Kolo Muani memanfaatkan kesalahan pertahanan PSG, menyelesaikan peluang di dekat gawang untuk memperkecil skor menjadi 4-3, membuat pertandingan kembali menegangkan.
Tottenham mendapat hadiah penalti ketika Cristian Romero menyentuh bola dengan tangan untuk memblok tembakan Vitinha dari Paris Saint-Germain.
Puncak pertandingan terus berlanjut di menit ke-76. Dalam serangan cepat PSG, Romero membiarkan bola menyentuh tangannya di kotak penalti dan wasit menghadiahkan penalti kepada tim tuan rumah. Vitinha maju sebagai eksekutor dan dengan tenang mencetak hat-trick, mengubah skor menjadi 5-3.
Di menit-menit akhir, VAR turun tangan dan Lucas Hernandez diusir keluar lapangan, memaksa PSG bermain dengan satu pemain lebih sedikit. Namun, tim tuan rumah bertahan dengan ketat dan mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir. Kemenangan 5-3 tersebut membantu PSG asuhan Luis Enrique naik ke posisi kedua klasemen dengan 12 poin, sementara Tottenham turun ke posisi ke-16 dan terus terpuruk dalam krisis.
Susunan pemain awal:
PSG: Chevalier, Zaire Emery, Marquinhos, Pacho, Nuno Mendes, Neves, Vitinha, Fabian, Barcola, Ndjantou, Kvaratskhelia.
Tottenham: Vicario, Porro, Gray, Romero, van de Ven, Spence, Sarr, Bergvall, Bentancur, Richarlison, Muani.
Final: PSG 5-3 Tottenham.
Sumber: https://baoxaydung.vn/psg-thang-kich-tinh-tottenham-tai-champions-league-192251127063618693.htm







Komentar (0)