Menurut polisi, pada 9 September, Nona V. pergi dari Vietnam ke Kamboja untuk bekerja dan menyewa taksi untuk pergi ke tempat kerjanya. Namun, sopir taksi tersebut membawanya ke daerah sepi, menyita ponselnya, memaksanya naik ke mobil lain, dan menjualnya kepada sekelompok orang di wilayah otonom yang berbatasan dengan Kamboja dan Thailand. Di sana, korban dipaksa bekerja dan terus-menerus dipukuli serta dianiaya.

Dalam keputusasaan, Nona V meminta izin untuk menelepon ke rumah guna "meminta tebusan". Ketika ada kesempatan, ia menghubungi keluarganya dan menjelaskan seluruh kejadian. Segera setelah menerima informasi tersebut, Kepolisian Komune Tuyen Phu segera melapor ke Kepolisian Provinsi Quang Tri , dan sekaligus menerapkan langkah-langkah profesional serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menemukan cara menyelamatkannya.

Setelah berhari-hari berinteraksi dan bertukar pikiran dengan pemerintah daerah otonom, Kepolisian Komune Tuyen Phu berhasil membawa pulang Ibu V. ke Vietnam dengan selamat. Terharu oleh rasa tanggung jawab dan dedikasi kepolisian, Ibu V. menulis surat yang mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam.
Kepolisian Sektor Tuyen Phu juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada saat hendak bekerja di luar negeri dan sama sekali tidak boleh pergi sendiri atau percaya begitu saja pada tawaran-tawaran yang menggiurkan, agar tidak terjebak dalam jeratan kejahatan perdagangan manusia transnasional.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/quang-tri-cong-an-xa-tuyen-phu-giai-cuu-co-gai-bi-bat-coc-o-campuchia-post817177.html
Komentar (0)