Persetujuan proyek KPS merupakan kewenangan kepala instansi yang berwenang.
Perpres ini secara tegas mengatur ketentuan baru tentang tata cara penetapan kebijakan penanaman modal dalam proyek KPS serta kewenangan dan tata cara persetujuan proyek KPS agar sesuai dengan ketentuan baru tentang desentralisasi kewenangan penetapan kebijakan dalam Undang-Undang Penanaman Modal dengan Skema KPS.
Tata Cara Penentuan Kebijakan Penanaman Modal Proyek KPS
Secara khusus, Keputusan 243/2025/ND-CP menetapkan berkas, prosedur, dan isi penilaian laporan studi pra-kelayakan proyek KPS yang menjadi kewenangan Majelis Nasional untuk memutuskan kebijakan investasi, yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan Pemerintah tentang prosedur penilaian proyek nasional yang penting.
Tata cara penetapan kebijakan investasi proyek KPS PLTN adalah sebagai berikut:
a- Unit penyiapan proyek KPS menyusun laporan prastudi kelayakan sebagai dasar bagi kementerian, lembaga pusat, lembaga lainnya, dan DPRD provinsi untuk disampaikan kepada Perdana Menteri ;
b- Perdana Menteri membentuk Dewan Penilai Negara atau menunjuk badan pimpinan untuk menilai laporan studi pra-kelayakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal umum;
c- Dewan Penilai Negara atau instansi yang berwenang menilai laporan studi pra-kelayakan menyusun laporan penilaian dan menyampaikannya kepada Perdana Menteri untuk dipertimbangkan dan diputuskan;
d- Perdana Menteri memutuskan kebijakan investasi proyek.
Tata cara penetapan kebijakan penanaman modal dalam proyek KPS yang menjadi kewenangan Menteri, pimpinan lembaga pusat, lembaga lain, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi:
a- Unit penyiapan proyek KPS menyusun laporan usulan kebijakan penanaman modal untuk disampaikan kepada Menteri, pimpinan lembaga pusat, lembaga lain, dan DPRD provinsi untuk mendapat pertimbangan dan keputusan;
b- Menteri, pimpinan instansi pusat, pimpinan instansi lain, atau Ketua DPRD provinsi menugaskan unit kerja di bawahnya untuk melaksanakan tugas penilaian laporan usulan penanaman modal;
c- Unit penilaian proyek menyiapkan laporan penilaian dan mengirimkannya ke unit penyiapan proyek KPS;
d- Unit penyiapan proyek KPS menyelesaikan berkas dan menyampaikan kepada Menteri, pimpinan lembaga pusat, pimpinan lembaga lain, dan DPRD provinsi;
d- Menteri, pimpinan lembaga pusat, dan lembaga lain menetapkan kebijakan penanaman modal dalam proyek yang berada dalam lingkup pengelolaannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Ayat (3) Undang-Undang KPS;
e- Panitia Daerah Provinsi menyampaikan keputusan tentang kebijakan penanaman modal pada proyek yang berada di wilayah pengelolaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Pasal 4 UU KPS atau keputusan tentang kebijakan penanaman modal pada proyek yang berada di wilayah pengelolaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Pasal 5 UU KPS kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.
Keputusan tersebut dengan jelas menyatakan bahwa untuk proyek-proyek yang ditentukan dalam Klausul 3, Pasal 11 UU KPS, perlu untuk melakukan prosedur untuk menetapkan kebijakan investasi sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan untuk mengubah tujuan penggunaan lahan sawah sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang pertanahan, menetapkan kebijakan untuk mengubah tujuan penggunaan lahan hutan sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang kehutanan dan melakukan prosedur lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang relevan. Persiapan dan penilaian laporan proposal investasi dan keputusan tentang kebijakan investasi harus mematuhi peraturan tentang prosedur untuk menetapkan kebijakan investasi untuk proyek KPS di bawah kewenangan Menteri, kepala lembaga pusat, lembaga lain, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi, dan Komite Rakyat Daerah provinsi.
Untuk proyek-proyek KPS yang dikelola oleh banyak instansi yang berwenang dan membutuhkan penggunaan modal negara untuk berpartisipasi dalam proyek KPS, Komite Rakyat provinsi di daerah harus melapor kepada Dewan Rakyat provinsi sebelum menyetujui penunjukan daerah sebagai instansi yang berwenang sesuai peraturan . Dalam hal pendanaan untuk kompensasi, pembersihan lokasi, dukungan, pemukiman kembali; dan dukungan untuk konstruksi sementara dialokasikan dari anggaran daerah masing-masing daerah, Komite Rakyat provinsi di daerah harus menyepakati dan melapor kepada Dewan Rakyat provinsi tentang pembagian proyek menjadi komponen-komponen proyek kompensasi, pembersihan lokasi, dukungan, pemukiman kembali; dan dukungan untuk konstruksi sementara untuk masing-masing daerah untuk dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang investasi publik.
Kewenangan dan prosedur persetujuan proyek KPS
Keputusan 243/2025/ND-CP menetapkan bahwa persetujuan proyek KPS berada di bawah kewenangan kepala otoritas yang berwenang, termasuk:
- Menteri, pimpinan lembaga pusat, pimpinan lembaga lainnya, dan pimpinan DPRD provinsi memberikan persetujuan terhadap proyek KPS sesuai dengan ketentuan Pasal 21 Ayat (1) dan Ayat (2) UU KPS;
Sesuai dengan Pasal 6 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 243/2025/ND-CP: Badan, organisasi, unit kerja di bawah atau langsung di bawah kementerian, instansi pusat, instansi lain, DPRD provinsi; DPRD tingkat kecamatan; unit kerja pelayanan publik di bawah pengelolaan DPRD provinsi adalah pejabat yang berwenang untuk melaksanakan salah satu kegiatan berikut:
a) Proyek KPBU memiliki total investasi setara dengan proyek golongan B dan golongan C sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal pemerintah;
b) Proyek menerapkan jenis kontrak O&M;
c) Proyek yang tidak tercantum dalam huruf a dan huruf b Pasal ini ditugaskan oleh Menteri, pimpinan instansi pusat, pimpinan instansi lain, atau Ketua DPRD Provinsi sebagai instansi yang berwenang.
- Pimpinan instansi, organisasi, atau unit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 243/2025/ND-CP berwenang menyetujui proyek yang instansi, organisasi, atau unit tersebut merupakan pejabat yang berwenang.
Prosedur persetujuan untuk proyek KPS adalah sebagai berikut:
a- Unit penyiapan proyek KPS menyusun laporan studi kelayakan dan laporan ekonomi teknis investasi konstruksi sebagai dasar penyampaian kepada pimpinan instansi yang berwenang untuk mendapatkan pertimbangan dan keputusan;
b- Unit penilaian proyek menyelenggarakan penilaian laporan studi kelayakan dan mengirimkannya kepada unit penyiapan proyek KPS;
c- Unit penyiapan proyek KPS menyelesaikan berkas dan menyampaikannya kepada pimpinan instansi yang berwenang;
d- Kepala instansi yang berwenang menyetujui proyek.
Peraturan di atas berlaku mulai 11 September 2025.
Phuong Nhi
Sumber: https://baochinhphu.vn/quy-dinh-moi-ve-tham-quyen-trinh-tu-phe-duyet-du-an-ppp-102250912092726749.htm
Komentar (0)