Stroke bukan lagi 'hak istimewa' bagi lansia. Gaya hidup modern yang penuh stres, begadang, dan gangguan ritme sirkadian menyebabkan semakin banyak anak muda menderita gangguan tidur kronis. Para ahli memperingatkan bahwa kurang tidur, tidur intermiten, atau sleep apnea dapat merusak otak dan sistem kardiovaskular secara diam-diam, sehingga membuka jalan bagi stroke untuk terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.
1. Gangguan tidur – terkait erat dengan risiko stroke pada orang muda
- 1. Gangguan tidur – terkait erat dengan risiko stroke pada orang muda
- 1.1. Apnea tidur obstruktif (OSA)
- 1.2. Insomnia kronis
- 1.3. Gangguan ritme sirkadian saat tidur
- 1.4. Sindrom kaki gelisah (RLS)
- 1.5. Mengantuk berlebihan, terutama di siang hari
- 2. Bagaimana gangguan tidur merusak kesehatan otak dan kardiovaskular?
- 3. Mengapa kaum muda saat ini menghadapi risiko stroke yang lebih tinggi?
- 4. Pencegahan: Kembalikan tidur untuk melindungi otak
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan tidur kronis tertentu merupakan prekursor kuat stroke, terutama pada orang dewasa muda.
Berikut ini adalah gangguan-gangguan dengan kaitan yang paling jelas:
1.1. Apnea tidur obstruktif (OSA)
OSA adalah kondisi di mana pernapasan berhenti berulang kali saat tidur, yang menyebabkan kadar oksigen darah rendah dan tekanan darah meningkat di malam hari. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal Stroke menemukan bahwa orang dengan OSA sedang hingga berat memiliki risiko stroke iskemik 2,5 hingga 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang tanpa kondisi tersebut.
1.2. Insomnia kronis
Jika insomnia berlanjut, terutama pada orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam, risiko stroke meningkat sebesar 54% dalam 10 tahun masa tindak lanjut (Menurut Sleep Medicine Reviews ). Mekanisme utamanya adalah peningkatan kadar hormon kortisol dan sistem saraf simpatik yang terlalu aktif, yang menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah.

Insomnia berkepanjangan merupakan faktor yang meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular dan stroke pada orang muda.
1.3. Gangguan ritme sirkadian saat tidur
Sindrom fase tidur tertunda atau siklus tidur-bangun yang tidak teratur, yang umum terjadi pada pekerja shift, dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 1,8 kali lipat (Menurut Chronobiology International ). Disinkroni sirkadian menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan efek kardiovaskular yang negatif.
1.4. Sindrom kaki gelisah (RLS)
RLS menyebabkan keinginan untuk menggerakkan kaki, terutama di malam hari, sehingga mengganggu tidur. Menurut Neurology , orang dengan RLS parah memiliki risiko stroke 1,5 kali lebih tinggi, akibat aktivasi simpatis yang berkepanjangan dan peningkatan tekanan darah sementara.
1.5. Mengantuk berlebihan, terutama di siang hari
Tidur terlalu lama (lebih dari 9 jam semalam) juga buruk bagi kesehatan otak. Sebuah studi dalam American Journal of Epidemiology mencatat peningkatan risiko stroke sebesar 46% pada kelompok tidur panjang, kemungkinan karena adanya gangguan metabolisme atau peradangan kronis yang mendasarinya.
2. Bagaimana gangguan tidur merusak kesehatan otak dan kardiovaskular?
Tidur merupakan proses biologis penting yang membantu tubuh mengatur tekanan darah, detak jantung, dan aktivitas sistem saraf. Ketika tidur terganggu, keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan parasimpatis terganggu, menyebabkan jantung terus-menerus bekerja dalam kondisi "siaga tinggi". Akibatnya, tekanan darah meningkat di malam hari, jantung berdetak lebih cepat, dan pembuluh darah mengalami tekanan tinggi dalam waktu lama.
Selain itu, kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan disfungsi endotel – lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah melemah, sehingga mengurangi kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah dan mengatur aliran darah. Studi juga menunjukkan bahwa orang dengan insomnia kronis memiliki tingkat stres oksidatif dan peradangan sistemik yang lebih tinggi, yang menyebabkan kerusakan sel saraf dan peningkatan pembentukan plak.
Di saat yang sama, gangguan tidur memicu hiperkoagulasi, meningkatkan kadar fibrinogen dan trombosit yang teraktivasi, sehingga memudahkan pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah. Ketika gumpalan darah ini mencapai otak, dapat menyebabkan penyumbatan otak mendadak – yang berujung pada stroke iskemik.
Dalam jangka panjang, kurang tidur tidak hanya memengaruhi daya ingat dan konsentrasi tetapi juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, aritmia, dan aterosklerosis - faktor penting yang mendasari terjadinya stroke dan demensia vaskular.
3. Mengapa kaum muda saat ini menghadapi risiko stroke yang lebih tinggi?
Kehidupan modern menyebabkan kaum muda menghadapi risiko stroke lebih awal dari sebelumnya.
Stres kerja, penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan, dan kerja shift merupakan penyebab diam-diam gangguan tidur. Cahaya biru dari layar menekan hormon melatonin, yang mengatur ritme sirkadian, sehingga menunda waktu tidur dan memperpendek total waktu tidur.
Selain itu, pola makan tinggi garam, makanan olahan, dan gaya hidup kurang gerak meningkatkan beban pada jantung, memicu peradangan, dan meningkatkan tekanan darah.
4. Pencegahan: Kembalikan tidur untuk melindungi otak
Sebagian besar risiko stroke yang terkait dengan gangguan tidur dapat dicegah jika kita memulihkan kualitas istirahat alami tubuh kita.
Beberapa strategi yang efektif meliputi:
- Skrining dan pengobatan apnea tidur: Terapi CPAP mengurangi kekambuhan stroke, meningkatkan oksigenasi darah dan fungsi pembuluh darah.
- Pertahankan kebiasaan tidur yang konsisten: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu menstabilkan ritme sirkadian Anda dan mengendalikan tekanan darah Anda dengan lebih baik.
- Batasi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur: Hindari layar ponsel dan komputer setidaknya 1 jam sebelum tidur untuk meningkatkan sekresi melatonin, membantu Anda tertidur lebih mudah dan tidur lebih nyenyak.
- Mengurangi stres: Latihan pernapasan, yoga, meditasi kesadaran, dan latihan aerobik ringan membantu mengurangi aktivasi saraf simpatik, meningkatkan kualitas tidur dan fungsi kardiovaskular.
- Sesuaikan pola makan Anda: Batasi garam, gula, lemak jenuh; hindari makan di malam hari dan perbanyak konsumsi sayuran hijau, biji-bijian utuh, dan makanan kaya magnesium - faktor-faktor yang membantu mengatur tidur.
Gangguan tidur lebih dari sekadar gangguan di malam hari; gangguan ini juga bisa menjadi faktor tersembunyi dalam kerusakan pembuluh darah dan risiko stroke. Belajar untuk "tidur dengan benar" adalah salah satu pertahanan paling sederhana namun paling ampuh yang dapat Anda lakukan untuk melindungi otak, jantung—dan masa depan Anda.
Gangguan tidur meningkatkan risiko penyakit jantungSumber: https://suckhoedoisong.vn/roi-loan-giac-ngu-thu-pham-an-lam-tang-nguy-co-dot-quy-o-nguoi-tre-phong-ngua-nhu-the-nao-169251029215320581.htm






Komentar (0)