Koleksi 12
unit Rolls-Royce Wraith Black Badge Black Arrow juga menandai berakhirnya lini coupe dua pintu ultra-mewah ini. Ke-12 mobil tersebut kini telah dikirimkan kepada pemiliknya. Coupe dua pintu ini dilapisi dengan cat Bespoke eksklusif, menampilkan efek gradien antara perak dan hitam, dilapisi dengan lapisan cat yang mengandung debu kaca, menciptakan efek yang lebih mengesankan, halus, dan bergerak. Beberapa aksen emas ditampilkan pada bagian luar, seperti trim saluran udara, trim pelek roda, dan trim di sekitar emblem Spirit of Ecstasy. Interior Wraith Black Badge Black Arrow menonjol berkat kombinasi emas dan hitamnya. Beberapa area di kabin dilapisi dengan kayu hitam berpori terbuka, dengan sandaran kepala yang menampilkan motif berbentuk panah.
Wraith Black Badge Black Arrow meniru langit malam di atas Bonneville menggunakan 2.117 bintang serat optik. Selain itu, pintu pengemudi menampilkan detail halus yang memperlihatkan tiga medali yang diberikan kepada Eyston pada tahun 1917, 1935, dan 1938.

Semua 12 model Rolls-Royce Wraith Black Badge Black Arrow terinspirasi oleh Thunderbolt milik Kapten George Eyston. Thunderbolt memiliki mesin pesawat Rolls-Royce V12 R 36,5 liter bermesin ganda dan turbocharger yang menghasilkan lebih dari 2.000 tenaga kuda, dan mencetak rekor
dunia pada tahun 1938 di Bonneville dengan kecepatan tertinggi melebihi 575 km/jam.

Jam di dalam mobil mencatat rekor kecepatan yang dicetak oleh Thunderbolt, dengan angka detail "357,477 mph" (setara dengan 575,335 km/jam) terukir di atasnya.

Rolls-Royce Wraith Black Badge Black Arrow masih menggunakan mesin V12 twin-turbo 6.6L, menghasilkan tenaga maksimum 624 tenaga kuda dan torsi maksimum 800 Nm, dipadukan dengan transmisi otomatis ZF 8-percepatan. Mobil ini dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 4,4 detik.


Rolls-Royce Wraith terakhir yang keluar dari jalur produksi juga menandai berakhirnya lini mobil coupe dua pintu bermesin V12 dari merek mobil mewah Inggris tersebut.
Tung Anh
Komentar (0)