
Saat ini, karena semakin banyak orang tua yang khawatir tentang kesehatan anak-anak mereka, penggunaan suplemen seperti multivitamin, mineral, probiotik, atau produk penambah kekebalan tubuh menjadi lebih populer dari sebelumnya.
Pasar untuk produk-produk ini berkembang pesat, tetapi seiring dengan itu muncul pula potensi risiko jika tidak digunakan dengan benar. Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa suplemen tidak selalu memberikan efek positif, bahkan dapat memberikan efek sebaliknya.
1. Memahami sifat suplemen makanan - "bergizi" tetapi bukan obat
Suplemen sering dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak. Namun, para ahli medis menyarankan bahwa jika anak sudah memiliki pola makan yang bervariasi dan seimbang, suplementasi tidak diperlukan.
Yang terpenting, suplemen makanan tidak dapat menyembuhkan penyakit atau menggantikan obat-obatan tertentu. Namun, banyak orang tua masih keliru menganggap suplemen sebagai "obat ajaib" yang dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh anak atau mendorong perkembangan yang luar biasa. Pemikiran ini dapat dengan mudah menyebabkan penyalahgunaan dan risiko bahaya jangka panjang.
2. Potensi risiko penggunaan suplemen makanan yang tidak tepat
Penggunaan suplemen makanan yang tidak tepat dapat menimbulkan banyak konsekuensi kesehatan yang serius.
Overdosis vitamin dan mineral
Pada anak-anak, karena tubuh mereka masih kecil dan metabolisme mereka belum berkembang sepenuhnya, pemberian suplemen nutrisi melebihi tingkat yang diperlukan dapat menimbulkan konsekuensi serius:
- Overdosis vitamin A dapat menyebabkan sakit kepala, mual, gangguan pencernaan dan jika berkepanjangan akan berdampak serius pada kesehatan hati.
- Overdosis vitamin D meningkatkan kadar kalsium darah, menyebabkan hilangnya nafsu makan, rasa haus terus-menerus dan kerusakan fungsi ginjal.
- Overdosis zat besi dapat menyebabkan sembelit, sakit perut dan pada kasus yang parah dapat mengakibatkan keracunan yang berbahaya.
Beberapa suplemen mengandung nutrisi berkali-kali lipat lebih banyak daripada asupan harian yang direkomendasikan, yang dapat dengan mudah menyebabkan anak-anak secara tidak sengaja melampaui ambang batas aman jika tidak dikontrol dengan benar.

Alergi dan interaksi obat
Sistem kekebalan tubuh anak-anak belum sepenuhnya berkembang, sehingga risiko alergi lebih tinggi daripada orang dewasa. Beberapa bahan dalam suplemen makanan seperti protein susu, kedelai, atau makanan laut; perasa, pengawet; probiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan alergi. Reaksi alergi dapat muncul ringan seperti kemerahan atau gatal, tetapi ada juga kasus serius yang menyebabkan kesulitan bernapas atau syok anafilaksis.
Selain itu, suplemen dapat berinteraksi buruk dengan obat-obatan yang dikonsumsi anak Anda. Misalnya, zat besi dapat mengurangi penyerapan beberapa antibiotik, sementara vitamin K berpotensi memengaruhi efektivitas antikoagulan.
Kurangnya pemahaman atau ketidakpedulian orang tua saat menggabungkan beberapa produk sekaligus dapat secara tidak sengaja membahayakan kesehatan anak.
Efek yang belum terbukti dan terlalu dibesar-besarkan
Banyak suplemen makanan di pasaran saat ini diiklankan dengan janji-janji menarik seperti "menambah tinggi badan secara cepat", "meningkatkan daya tahan tubuh secara optimal" atau "mendukung perkembangan kecerdasan luar biasa bagi anak-anak."
Namun, sebagian besar pesan ini belum sepenuhnya diverifikasi melalui uji klinis. Beberapa produk bahkan tidak memenuhi standar kualitas yang tercantum pada label, mungkin mengandung zat terlarang, melebihi ambang batas keamanan, atau mengandung herbal yang khasiatnya belum diketahui. Kebiasaan berbelanja berdasarkan tren, mempercayai iklan secara membabi buta, atau rekomendasi dari influencer sering kali menyebabkan pilihan produk berkualitas buruk atau tidak aman.

Anak-anak penderita anoreksia karena “rasa kenyang virtual” akibat suplemen nutrisi
Konsumsi suplemen yang berlebihan dapat mengurangi nafsu makan pada anak, sehingga menyebabkan ketergantungan pada suplemen tersebut alih-alih mempertahankan pola makan alami jangka panjang, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi.
Para ahli gizi menekankan bahwa anoreksia pada anak-anak dapat disebabkan oleh orang tua yang mengonsumsi vitamin dan mineral secara berlebihan. Hal ini menciptakan rasa "kenyang" yang salah pada anak-anak, sehingga mereka enggan mengonsumsi lebih banyak makanan dari pola makan sehari-hari yang menyediakan beragam nutrisi.
Efek negatif pada sistem pencernaan dan kekebalan alami
Beberapa suplemen populer seperti probiotik, seng, atau lisin sering digunakan secara luas. Namun, jika digunakan secara berlebihan, suplemen-suplemen ini dapat menyebabkan masalah serius seperti ketidakseimbangan mikroflora usus, diare berkepanjangan, atau sembelit.
Secara khusus, penggunaan produk-produk ini secara berlebihan dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mensintesis enzim pencernaan, sehingga melemahkan fungsi alami tubuh.
Selain itu, jika menggunakan suplemen makanan dengan tujuan "meningkatkan daya tahan tubuh", risiko bahwa sistem kekebalan tubuh alami anak tidak akan berkembang sepenuhnya sangat tinggi.
Keracunan akibat produk di bawah standar
Telah banyak laporan beredar tentang suplemen makanan yang terkontaminasi bakteri, logam berat, mengandung stimulan, atau tidak memenuhi kandungan yang tertera pada kemasan. Terutama bagi anak-anak, kesalahan kecil dalam proses produksi atau pemeriksaan dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan yang serius.
Risiko-risiko di atas menyoroti pentingnya penggunaan suplemen makanan secara bertanggung jawab dan di bawah saran seorang profesional perawatan kesehatan untuk melindungi kesehatan secara keseluruhan, terutama bagi anak-anak – kelompok yang paling rentan.
Bagaimana cara menggunakan suplemen makanan dengan aman untuk anak-anak?
- Hanya gunakan suplemen jika diresepkan oleh dokter: Jangan membeli atau menggunakan sendiri berdasarkan pengalaman masyarakat.
- Utamakan suplementasi melalui makanan alami: Buah-buahan, sayur-sayuran, daging, ikan, dan susu merupakan sumber gizi yang berkelanjutan.
- Baca label produk dengan saksama: Periksa isi; asal produksi; bahan-bahan yang dapat menyebabkan alergi.
- Pantau reaksi anak Anda saat menggunakan: Jika ada tanda-tanda yang tidak biasa, segera hentikan penggunaan dan bawa anak Anda ke dokter.
- Jangan menggunakan banyak jenis suplemen pada saat yang bersamaan: Ini dapat dengan mudah menyebabkan duplikasi nutrisi atau overdosis./.
Sumber: https://baolaocai.vn/rui-ro-tiem-an-khi-dung-thuc-pham-bo-sung-cho-tre-ma-khong-theo-chi-dinh-post887265.html






Komentar (0)