Ketika berbicara tentang sistem kecerdasan buatan (AI), banyak orang langsung membayangkan perangkat lunak tanpa pikiran, tanpa emosi, atau hanya berusaha menciptakan emosi untuk menyenangkan pengguna. Namun, kemungkinan besar di masa depan, sistem AI dengan emosi nyata dan kemampuan untuk memahami manusia akan lahir.
Sehubungan dengan itu, Eric Zelikman - pakar AI terkemuka yang meninggalkan xAI (perusahaan AI yang didirikan oleh Elon Musk) September lalu - telah mengumpulkan modal investasi sebesar $1 miliar untuk Human&, sebuah perusahaan rintisan yang didirikan oleh Zelikman sendiri.
Meski baru didirikan beberapa waktu lalu, Human& sekarang bernilai 4 miliar USD.

Akankah kecerdasan buatan emosional menguntungkan atau merugikan manusia? (Ilustrasi: AI).
Tujuan Human& adalah berfokus pada pengembangan model kecerdasan buatan yang dapat belajar dari pengguna, memiliki emosi untuk menunjukkan empati, dan lebih memahami orang. Human& ingin mengatasi keterbatasan model AI saat ini, yang dianggap terlalu dingin dan mekanis.
Eric Zelikman, lahir tahun 1988, adalah mahasiswa PhD di Universitas Stanford. Zelikman dianggap sebagai salah satu nama paling cemerlang di bidang AI saat ini. Sebelum bergabung dengan tim ahli pengembangan kecerdasan buatan di xAI pada tahun 2024, Zelikman bekerja di Microsoft.
Eric Zelikman menarik perhatian dunia teknologi saat ia menerbitkan sebuah studi yang merinci bagaimana model AI dapat mengajarkan dirinya sendiri untuk berpikir sebelum menanggapi pengguna.
Zelikman pernah menyatakan bahwa model AI saat ini terlalu dingin dan mekanis, dan ia ingin mengubahnya. Oleh karena itu, Zelikman mendirikan Human& untuk membangun model AI yang mampu memahami dan berempati dengan manusia.
Zelikman percaya bahwa model AI emosional akan membantu memecahkan banyak masalah manusia yang mendasar, karena mereka dapat lebih memahami tujuan, ambisi, dan nilai setiap orang yang berinteraksi dengan mereka.
Tentu saja, Eric Zelikman punya banyak alasan untuk berusaha menciptakan model AI emosional, tetapi banyak ahli juga khawatir bahwa model AI ini akan lepas kendali dan mampu memanipulasi psikologi pengguna, sehingga mengarahkan mereka ke perilaku yang salah.
Banyak juga yang khawatir bahwa AI emosional dapat membalas dendam pada pengguna jika komunikasi mereka tidak menyenangkan.
Sumber: https://dantri.com.vn/cong-nghe/sap-xuat-hien-tri-tue-nhan-tao-co-cam-xuc-nen-mung-hay-lo-20251103031233758.htm






Komentar (0)