Pada tanggal 21 Juli, informasi dari Pusat Medis M'Drak, provinsi Dak Lak, unit tersebut menerima dan merawat puluhan pasien dengan sakit perut dan diare yang diduga disebabkan oleh keracunan makanan.
Dokter Vo Trong Phuc, Wakil Direktur Pusat Medis M'Drak, mengatakan bahwa sejak 18 Juli hingga saat ini, terdapat 64 kasus pasien yang menunjukkan gejala gangguan pencernaan dan diare. Dari jumlah tersebut, 38 kasus mengaku terkait dengan konsumsi roti milik Ny. T di kompleks perumahan 7, komune M'Drak.

Pasien dirawat di rumah sakit setelah makan roti (Foto: Uy Nguyen).
Pasien termuda yang dirawat di rumah sakit berusia 3 tahun dan yang tertua berusia 59 tahun, keduanya tinggal di komune M'Drak.
"Pusat segera mengarahkan departemen-departemen untuk menerima pasien, memeriksa, dan merawat mereka. Pada saat yang sama, kami juga mengimbau pasien dan keluarga mereka untuk tidak panik agar mereka merasa aman selama perawatan," ujar Bapak Phuc.
Pusat Medis M'Drak telah menyarankan Komite Rakyat komune M'Drak untuk membentuk tim inspeksi mendadak untuk bisnis layanan makanan kaki lima roti milik Ibu T.
Selama pemeriksaan, penjual tidak memberikan dokumen atau kontrak kepada delegasi mengenai asal pasokan bahan makanan untuk diolah dan dijual. Pada saat pemeriksaan, pengolah tidak mengenakan sarung tangan saat berjualan.
Delegasi tersebut membuat catatan, mengambil sampel makanan untuk pengujian dan meminta fasilitas tersebut untuk menghentikan sementara bisnisnya sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pagi ini, kondisi kesehatan para pasien telah stabil. Lima pasien akan dipulangkan dari rumah sakit, sementara pasien lainnya akan terus dipantau dan dirawat, dan diperkirakan akan dipulangkan dalam 1-2 hari ke depan,” tambah Bapak Phuc.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/sau-an-banh-mi-38-nguoi-nhap-vien-cap-cuu-20250721105012527.htm
Komentar (0)