Kantor Pusat SeABank.
Setelah menyelesaikan dua penerbitan saham di atas, modal dasar SeABank akan meningkat sebesar VND3.843 miliar, dari VND24.957 miliar menjadi VND28.800 miliar. Rencana ini merupakan bagian dari peta jalan peningkatan modal yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) SeABank tahun 2024 dan telah mendapat persetujuan tertulis dari Bank Negara. Sesuai peta jalan yang telah disetujui, SeABank berencana untuk menerbitkan hingga 120 juta lembar saham melalui penempatan terbatas dan/atau menerbitkan saham untuk mengkonversi utang guna terus meningkatkan modal dasar menjadi VND30.000 miliar. Rencana ini akan dilaksanakan pada tahun 2024 atau 2025 setelah tanggal penutupan daftar pemegang saham yang berhak menerima saham untuk membayar dividen dan saham untuk menambah modal ekuitas. Peningkatan modal dasar yang berkelanjutan sangat diperlukan dan penting untuk mencapai target pertumbuhan SeABank pada periode berjalan, yang menjadi dasar bagi Bank untuk terus meningkatkan daya saingnya, mendorong proses pengembangan, dan memperkuat kapasitas keuangannya. Pada tahun 2023, saham SSB SeABank terpilih oleh HOSE untuk dimasukkan dalam VN30, yang menegaskan reputasi, efisiensi operasional, dan potensi keuangan SeABank di pasar keuangan dan perbankan. Per 31 Desember 2023, SeABank merupakan salah satu dari 7 bank dengan kapitalisasi terbesar di pasar saham.Didirikan pada tahun 1994, SeABank adalah salah satu bank komersial saham gabungan terkemuka di Vietnam dengan lebih dari 3 juta nasabah, hampir 5.500 karyawan, dan 181 titik transaksi di seluruh negeri. Tujuan SeABank adalah menjadi bank ritel yang khas dengan strategi yang berpusat pada nasabah dengan menyediakan beragam produk dan layanan keuangan bagi individu, usaha kecil, dan perusahaan besar. SeABank dianggap sebagai salah satu pilar dalam sistem perbankan dengan modal dasar sebesar VND 24.957 miliar, peringkat Ba3 oleh Moody's dalam berbagai kategori penting, dan merupakan salah satu bank pertama yang menerapkan standar manajemen risiko internasional Basel III. |
Komentar (0)