
Mahasiswa kedokteran berpraktik di Rumah Sakit Bach Mai - Foto: BVCC
Mempelajari bidang medis khusus bebas biaya kuliah.
Keputusan 238/2025/ND-CP, yang baru saja dikeluarkan oleh Pemerintah , akan membawa manfaat praktis bagi jutaan pelajar di seluruh negeri. Kebijakan baru ini tidak hanya mengurangi beban keuangan keluarga, tetapi juga berkontribusi dalam mengarahkan dan mendorong pengembangan sumber daya manusia untuk pekerjaan-pekerjaan spesifik yang membutuhkan sumber daya manusia.
Berdasarkan keputusan tersebut, 14 kelompok mahasiswa akan dibebaskan dari biaya kuliah. Mereka yang tidak perlu membayar biaya kuliah adalah mereka yang mengambil program studi spesialisasi yang memenuhi persyaratan pembangunan sosial- ekonomi , pertahanan, dan keamanan negara sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pendidikan Tinggi.
Keputusan baru tersebut telah memperluas secara signifikan mata kuliah yang memenuhi syarat untuk pembebasan dan pengurangan biaya kuliah pada tingkat sarjana dan pascasarjana.
Khusus untuk jurusan kedokteran, mahasiswa pascasarjana dengan gelar master, doktor, spesialis tingkat I, spesialis tingkat II, dokter residen yang mengkhususkan diri dalam psikiatri, patologi, kedokteran forensik, psikiatri forensik, penyakit menular, dan resusitasi darurat pada lembaga pendidikan publik di sektor kesehatan akan dibebaskan dari biaya kuliah.
Mahasiswa pascasarjana dengan gelar master, doktor, spesialis tingkat I, spesialis tingkat II, dan dokter residen di bidang psikiatri, patologi, kedokteran forensik, psikiatri forensik, penyakit menular, dan resusitasi darurat di lembaga pendidikan swasta di sektor kesehatan akan menerima dukungan biaya pendidikan.
Selain itu, keputusan tentang biaya pendidikan bagi mahasiswa yang belajar pada program dan proyek khusus yang dikeluarkan Pemerintah bertujuan untuk melatih sumber daya manusia berkualitas tinggi untuk bidang-bidang prioritas.
Pemerintah juga terus menerapkan kebijakan pembebasan dan pengurangan biaya pendidikan bagi kelompok prioritas lainnya seperti penyandang disabilitas, anak yatim, kelompok etnis minoritas di daerah dengan kondisi sosial ekonomi yang sangat sulit, dan siswa yang terpilih untuk diterima.
Sederhanakan prosedur, pastikan kebijakan menjangkau orang yang tepat
Keputusan tersebut juga dengan jelas menetapkan bahwa mulai tahun ajaran 2025-2026, siswa dan keluarga mereka tidak perlu mengajukan permohonan pembebasan atau pengurangan biaya pendidikan.
Peninjauan akan dilakukan secara otomatis melalui penggalian data dan perbandingan dari basis data kependudukan nasional, bersama dengan sistem khusus dan portal layanan publik nasional.
Pendekatan ini tidak hanya membantu mengurangi dokumen, waktu dan tenaga bagi masyarakat, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan dilaksanakan secara transparan dan efektif, menjangkau penerima manfaat yang tepat sejak awal tahun ajaran.
Pemerintah telah menugaskan kementerian, lembaga, dan daerah terkait untuk segera menyiapkan segala sesuatunya, terutama dana, agar keputusan ini dapat segera diberlakukan dan memberikan manfaat nyata bagi jutaan peserta didik beserta keluarganya.
Berbicara kepada pers, Direktur Rumah Sakit Bach Mai Dao Xuan Co menyampaikan bahwa ini akan menjadi peluang untuk menarik sumber daya manusia untuk sejumlah bidang medis tertentu seperti dokter yang menangani tuberkulosis, kusta, psikiatri, kedokteran forensik, resusitasi darurat, dll.
"Biaya kuliah sebaiknya dibebaskan bagi mahasiswa kedokteran yang mempelajari bidang ini dan jenjang yang lebih tinggi, sehingga dapat menarik sumber daya manusia untuk bidang-bidang yang sangat kekurangan dokter, seperti resusitasi darurat, yang sebelumnya juga sangat kekurangan, tetapi belakangan ini telah membaik," ujar Bapak Co.
Sumber: https://tuoitre.vn/sinh-vien-theo-hoc-nhom-nganh-y-te-dac-thu-se-duoc-mien-hoc-phi-20250905085842048.htm






Komentar (0)