Pohon tumbang saat musim badai |
Pohon perkotaan bukan sekadar peneduh atau lanskap, melainkan juga aset publik, "infrastruktur hijau" yang perlu dikelola secara ilmiah , sama seperti sistem listrik, air, atau lalu lintas. Oleh karena itu, mengelola pohon berdasarkan emosi, minimnya data, dan perangkat modern merupakan kendala utama yang belum berani diatasi oleh banyak daerah.
Hue telah menorehkan prestasi dengan memelopori penerapan solusi pohon digital. Kota ini saat ini memiliki hampir 70.000 pohon jalan, mencapai kepadatan tertinggi di negara ini. Khususnya, ribuan pohon kuno dan pohon pusaka yang terletak di Kompleks Monumen Hue memiliki nilai ekologis sekaligus berkaitan dengan sejarah dan budaya ibu kota kuno tersebut. Oleh karena itu, melindungi dan mengelola sistem pohon ini bukan hanya tanggung jawab lingkungan, tetapi juga pelestarian warisan budaya.
Kunci digitalisasi pohon dan cara Hue mengelolanya adalah menciptakan basis data yang lengkap, akurat, dan real-time untuk setiap pohon. Berkat hal ini, selama musim hujan dan badai, kota dapat lebih proaktif dalam rencana responsnya, alih-alih hanya bereaksi pasif setelah insiden.
Melalui digitalisasi, unit manajemen juga dapat mendeteksi dan menangani pohon yang berisiko tumbang sejak dini. Dari sana, mereka dapat menyusun rencana pencegahan ilmiah; merespons dengan cepat ketika insiden terjadi; memobilisasi pemantauan masyarakat; serta memulihkan dan menanam kembali secara lebih efektif. Dengan kata lain, pohon perlu memiliki "rekam medis" seperti manusia untuk mengelolanya dalam rangka pencegahan penyakit, penanganan dini, respons cepat, dan pemulihan berkelanjutan. Inilah perbedaan antara metode manajemen Hue dan metode manajemen tradisional.
Bukanlah suatu kebetulan bahwa Hue memilih solusi pengelolaan pohon menggunakan teknologi digital . Kota ini memiliki keunggulan dalam penelitian ilmiah, teknologi informasi, serta orientasi pengembangan kota pintar. Pusat Teknologi Informasi Kota (HueCIT) memainkan peran penting, bersama dengan Pusat Konservasi Monumen Hue dan unit-unit terkait, untuk membangun sistem pengelolaan data pohon. Hasil awal menunjukkan bahwa tingkat serangan hama dan penyakit pohon telah menurun, efisiensi perawatan telah meningkat, dan pemangkasan serta perawatan telah menjadi lebih ilmiah.
Namun, kita tidak dapat mengabaikan tantangan yang ada. Digitalisasi puluhan ribu pohon membutuhkan sumber daya finansial dan manusia yang besar. Meskipun sistem teknologinya modern, jika tidak dioperasikan secara teratur dan terus diperbarui, risiko "penundaan" dapat terjadi. Pengalaman dari beberapa daerah menunjukkan bahwa proyek teknologi cenderung dimulai dengan gembar-gembor tetapi lambat laun memudar karena kurangnya pemeliharaan dan koordinasi yang sinkron. Selain itu, penanaman pohon baru, pemilihan spesies pohon yang sesuai, dan pengendalian pohon tua juga perlu dilakukan secara paralel, dan tidak dapat hanya bergantung pada teknologi.
Lebih penting lagi, pengelolaan pohon harus dipertimbangkan sebagai bagian dari perencanaan kota secara keseluruhan. Dengan kata lain, tidak hanya menghitung pohon dengan perangkat lunak, tetapi juga menghitung dengan tepat dalam desain perkotaan: Jalan mana yang akan ditanami pohon yang mana, berapa tingginya, berapa jaraknya, apakah cocok untuk infrastruktur listrik dan telekomunikasi atau tidak. Hue telah mulai bergerak menuju kriteria "setiap jalan memiliki pohonnya sendiri", dengan tetap mempertahankan karakteristik unik masing-masing jalan. Jika dilakukan dengan benar, ini akan menjadi kombinasi yang harmonis antara teknologi digital dan perencanaan kota, menciptakan identitas hijau yang berkelanjutan.
Perubahan iklim, cuaca ekstrem, serta badai dan banjir yang semakin tak terduga menjadikan pepohonan sebagai ancaman jika tidak dikelola dengan baik. Satu-satunya cara untuk mewujudkannya adalah dengan mengandalkan data, teknologi, dan partisipasi masyarakat untuk memastikan bahwa, selama musim badai, deretan pepohonan di jalanan tetap aman bagi masyarakat sekaligus melestarikan bentuk kota pusaka hijau.
Sumber: https://huengaynay.vn/kinh-te/so-hoa-cay-xanh-an-toan-mua-bao-gio-157821.html
Komentar (0)