Terisolasi dari dunia di Samudra Hindia, kepulauan Socotra di Yaman adalah salah satu destinasi paling unik di planet ini. Diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2008, tempat ini terkenal dengan flora dan fauna endemiknya, yang tidak ditemukan di tempat lain, menciptakan lanskap menakjubkan yang seolah keluar dari film fiksi ilmiah .
Ibu Hoang Thuy Anh, seorang pelancong asal Vietnam yang telah mengunjungi 140 negara, berbagi tentang perjalanannya selama 8 hari 7 malam di sini: "Socotra benar-benar salah satu destinasi paling unik di dunia yang pernah saya jelajahi. Setiap hari, pemandu wisata saya membawa saya ke tempat yang lebih indah dari yang bisa saya bayangkan."
Negeri dengan tumbuhan-tumbuhan unik.
Ciri paling mencolok dari Socotra adalah flora uniknya, terutama pohon darah naga (Dracaena Cinnabar). Menyerupai payung atau jamur raksasa, pohon ini tumbuh lebat di lereng bukit yang gersang. Legenda mengatakan getah merah terang pohon ini adalah darah naga dan memiliki khasiat obat.

"Gambar-gambar pohon darah naga yang unik menginspirasi saya untuk mengunjungi Socotra. Saya menemukan cabang yang patah dengan getah yang keluar, berwarna merah terang seperti darah. Wisatawan yang jantungnya lemah pasti akan ketakutan melihat pemandangan ini," cerita Thuy Anh.

Selain itu, Socotra juga merupakan rumah bagi "mawar gurun" (Adenium Obesium). Tanaman ini memiliki batang yang membengkak secara aneh untuk menyimpan air, dan dapat tumbuh hingga setinggi 5 meter dan selebar 3 meter. Sekitar bulan April, bunga-bunga merah muda yang cerah mekar di batang yang kasar, menciptakan kontras yang mencolok.

Pemandangan surealis dan pengalaman yang murni.
Socotra tidak hanya memiliki vegetasi yang unik tetapi juga pemandangan alam yang menakjubkan. Pulau ini merupakan perpaduan antara pantai-pantai yang masih alami dengan air sebening kristal dan hamparan bukit pasir putih yang luas. "Pantai-pantai Socotra sangat indah dan tenang, seperti surga Bora Bora, dipadukan dengan bukit pasir bergelombang yang mengingatkan pada Namibia. Saya belum pernah melihat yang seperti ini di mana pun di dunia," tegas Thuy Anh.

Berlibur ke Socotra adalah perjalanan kembali ke alam liar. Pengunjung akan beristirahat di tenda-tenda pribadi, hidup tanpa listrik atau akses internet. Makanannya juga sederhana, sebagian besar terdiri dari sayuran yang bersumber dari daratan utama dan makanan laut hasil tangkapan tangan seperti ikan kecil dan kepiting, yang dimasak dengan cara direbus atau dikukus.

Meskipun layanan pariwisata masih sangat sederhana, penduduk setempat sangat ramah dan antusias. Mereka hidup harmonis dengan alam, tidak bergantung pada fasilitas modern. Pengalaman yang tak terlupakan adalah menyaksikan bagaimana penduduk setempat berlindung di gua-gua selama musim hujan dan mempelajari bagaimana mereka memanen tiram dan kerang untuk bertahan hidup.
Informasi yang perlu Anda ketahui untuk perjalanan ini
Perjalanan ke Socotra tidaklah mudah. Mencari operator tur dan menyelesaikan prosedur visa serta tiket pesawat bisa memakan waktu beberapa bulan. Sistem transportasi di pulau ini terbatas, dengan jalanan yang kasar dan tidak beraspal.

Salah satu aspek unik dari budaya lokal adalah aturan yang melarang wisatawan memberikan uang kepada anak-anak. Penduduk setempat khawatir hal ini akan menciptakan kebiasaan buruk bagi generasi mendatang. Pendekatan yang beradab ini mengejutkan banyak wisatawan.
Total biaya untuk perjalanan 8 hari 7 malam ke Socotra sekitar $4.000 (lebih dari 105 juta VND). Menurut Thuy Anh, meskipun biayanya tinggi dan kondisi tempat tinggal terbatas, perjalanan itu benar-benar sepadan untuk mengagumi salah satu tempat paling unik di Bumi.

Sumber: https://baolamdong.vn/socotra-kham-pha-hon-dao-cua-nhung-cay-huyet-rong-bi-an-410507.html






Komentar (0)