Baru-baru ini, banyak keramba dan rakit ikan di Sungai Ma (di distrik Ba Thuoc) mengalami kematian massal ikan yang penyebabnya tidak diketahui. Total keramba dan rakit ikan yang terdampak mencapai 168, dengan perkiraan kerugian lebih dari 11,35 ton dari 122 rumah tangga di komune Thiet Ke, Thiet Ong, Ban Cong, Ai Thuong, Ha Trung, Luong Trung, Luong Ngoai, dan kota Canh Nang.

Kawasan budidaya ikan keramba di Sungai Ma milik masyarakat di Kecamatan Ba Thuoc.
Bahasa Indonesia: Menurut informasi dari Komite Rakyat distrik Ba Thuoc, sejak 20 Maret 2024 hingga sekarang, di distrik tersebut, telah terjadi situasi ikan di keramba dan rakit di Sungai Ma mati karena alasan yang tidak diketahui, terbagi dalam 3 gelombang. Gelombang pertama dari 20 Maret 2024 hingga 22 Maret 2024, fenomena kematian ikan terjadi di wilayah waduk kota Canh Nang, dengan kerugian sekitar 71 kg. Gelombang kedua dari 6 April 2024, terjadi di badan air yang mengalir rendah di komune Ai Thuong dan Dien Lu, dengan kerugian sekitar 400 kg. Dan gelombang ketiga dari 27 April 2024 hingga sekarang, adalah gelombang kematian ikan terbesar yang terjadi di 7 komune di wilayah waduk PLTA Ba Thuoc 1 dan PLTA Ba Thuoc 2 dengan total kerugian lebih dari 10,9 ton.

Total massa ikan yang mati sekitar lebih dari 11,35 ton.
Menurut statistik, per 3 Mei, Kota Canh Nang merupakan wilayah yang paling parah terkena dampaknya, dengan 61 keramba ikan dari 43 rumah tangga terdampak. Total ikan yang mati mencapai lebih dari 5,9 ton, terdiri dari ikan mas rumput, ikan mas perak, dan ikan lele lainnya.

Selain ikan mas rumput, ikan mas kepala besar, dan ikan lele, ikan liar juga mengalami kematian massal.
Diketahui bahwa segera setelah kematian ikan terjadi, Komite Rakyat di tingkat kecamatan dan kotamadya melaporkan kepada Komite Rakyat distrik Ba Thuoc untuk berkoordinasi dalam mencari penyebabnya. Oleh karena itu, distrik tersebut menginstruksikan Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan untuk berkoordinasi dengan departemen, kantor, dan unit khusus di provinsi tersebut untuk mengatur pengambilan sampel air untuk pengujian. Bersamaan dengan itu, tim inspeksi dibentuk untuk berkoordinasi dengan Komite Rakyat di tingkat kecamatan dan kotamadya untuk memeriksa dan menentukan penyebabnya di tempat kejadian. Namun, kematian ikan terus terjadi dan jumlahnya semakin meningkat. Khususnya, sejak 27 April hingga saat ini, selain ikan yang dipelihara di keramba, terdapat fenomena ikan liar yang muncul ke permukaan air, terhanyut ke darat, dan mati.
Oleh karena itu, Komite Rakyat Distrik Ba Thuoc telah melaporkan dan mengusulkan kepada Dinas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup serta Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan untuk melakukan inspeksi langsung di lokasi, mengambil 3 sampel ikan untuk uji penyakit dan 6 sampel air untuk menguji beberapa indikator lingkungan perairan akuakultur. Segera temukan penyebabnya, dan batasi kerugian ekonomi masyarakat.

Badan-badan profesional melakukan inspeksi di tempat kejadian untuk menentukan penyebab kematian ikan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan situasi aktual, Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan telah mengarahkan Komite Rakyat distrik Ba Thuoc untuk membimbing dan mendukung masyarakat dalam memindahkan keramba ke daerah dengan air mengalir, daerah air bersih lainnya di sungai atau memindahkan ikan dari keramba ke kolam untuk isolasi; meningkatkan oksigen dengan tindakan seperti membalikkan air, memompa air atau mengangin-anginkan untuk menghasilkan oksigen.
Selain itu, disarankan agar masyarakat tidak melepaskan ikan baru sebelum ada instruksi khusus; mengatur pengumpulan ikan mati dan memusnahkannya sesuai peraturan, melakukan perawatan lingkungan di lokasi pemusnahan dengan bahan kimia, memastikan keamanan penyakit dan kebersihan lingkungan. Memperkuat propaganda dan memobilisasi masyarakat untuk tidak mengonsumsi, memperdagangkan, atau menjual ikan mati. Masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai untuk sementara waktu tidak menggunakan air sungai untuk kehidupan sehari-hari, budidaya ikan, dan minum ternak serta unggas. Menerapkan langkah-langkah untuk membatasi kerusakan di daerah hilir seperti memindahkan keramba, memanen ikan dari semua ukuran, dan memindahkan ikan ke kolam jika memungkinkan.

Diketahui, saat ini Panitia Rakyat Kabupaten Ba Thuoc tengah menginstruksikan dinas-dinas terkait dan daerah untuk melakukan pendataan kerusakan guna membantu masyarakat yang membudidayakan ikan di keramba di wilayah terdampak.
Le Hoa
Sumber






Komentar (0)