Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengampuni lebih dari 1.000 tahanan di penjara-penjara di seluruh negeri pada hari Natal.
Juru bicara Departemen Penjara Sri Lanka, Gamini B. Dissanayake, mengatakan 1.004 orang, termasuk 989 pria dan 15 wanita, dibebaskan pada 25 Desember berdasarkan amnesti khusus. Di antara mereka terdapat orang-orang yang dipenjara karena tidak membayar denda.
Para narapidana dibebaskan dari penjara di Kolombo, Sri Lanka, pada bulan Februari bertepatan dengan Hari Nasional. Foto: Xinhua
Sri Lanka memiliki mayoritas penduduk beragama Buddha. Pada bulan Mei, negara tersebut membebaskan sejumlah tahanan untuk memperingati Waisak.
Amnesti terbaru ini muncul setelah polisi menangkap hampir 15.000 orang dalam operasi antinarkoba yang didukung militer selama seminggu dan berakhir pada Malam Natal. Menurut pernyataan polisi, 13.666 tersangka ditangkap, dan hampir 1.100 pecandu ditahan dan dikirim ke rehabilitasi narkoba wajib di fasilitas yang dikelola militer.
Penjara-penjara di negara kepulauan ini secara kronis mengalami kelebihan kapasitas. Per 22 Desember, hampir 30.000 narapidana ditempatkan di fasilitas yang seharusnya dapat menampung 11.000 orang, menurut data resmi.
Huyen Le (Menurut AFP, Xinhua )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)