Pada tanggal 28 Mei, berbicara di sebuah acara di Universitas Nasional Anant, Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar menekankan bahwa New Delhi telah dan terus memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga, sambil mencatat bahwa ada tantangan kompleks yang datang dari Tiongkok.
Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar. |
Dalam pidatonya yang bertema “India di bawah Modi: Kekuatan yang Sedang Bangkit”, Menteri Luar Negeri Jaishankar mengatakan tantangan kompleks dari Tiongkok yang dihadapi New Delhi telah “sangat jelas” di wilayah perbatasan selama tiga tahun terakhir.
Mencatat bahwa kedua negara harus menemukan keseimbangan dalam hubungan bilateral mereka, tetapi hal itu tidak dapat didasarkan pada kondisi pihak lain, diplomat tersebut menekankan bahwa pemerintah India telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan tidak ada upaya untuk secara sepihak mengubah status quo di wilayah perbatasan dengan China.
“Jika perdamaian dan ketenangan antara kedua negara terganggu, hubungan mereka pasti akan terganggu,” ujar Menteri Luar Negeri Jaishankar.
Menurut Bapak Jaishankar, jika India melihat rasa saling menghormati, kepekaan, dan kepedulian—yang dianggap sebagai fondasi suatu hubungan—maka India dapat mempertimbangkan hubungan yang lebih baik dengan Tiongkok. Namun, jika tidak, India perlu membela kepentingannya dan dengan tegas menyatakan penolakannya. Sayangnya, "begitulah situasi saat ini."
Dalam pidatonya, Bapak Jaishankar menegaskan bahwa India telah dan terus memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga seperti Bangladesh, Nepal, dan Bhutan, sementara koneksi dan persepsi New Delhi saat ini di lingkungan sekitar telah berubah.
Merujuk pada pergeseran strategis besar di kawasan Indo -Pasifik , Menteri Luar Negeri India mengatakan: "Apa yang terjadi di sana sangat mengkhawatirkan bagi kami. Di saat yang sama, ada perubahan besar lainnya yang sedang terjadi, termasuk kebangkitan Tiongkok, dan AS menjadi jauh lebih berhati-hati dalam komitmennya sendiri."
Menurut Jaishankar, negara-negara anggota Quad sedang membahas kerja sama maritim, konektivitas infrastruktur, 5G, dan vaksin, di antara isu-isu lainnya. India juga berinteraksi dengan sekelompok negara seperti Israel, AS, dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Di bawah Perdana Menteri Narendra, kami tidak hanya memikirkan hari esok, bahkan masa jabatan berikutnya. Kami berpikir lebih jauh dari itu. Dan dalam banyak hal, tanpa berlebihan, hari ini kami sedang meletakkan fondasi untuk jejak global," tegasnya.
Ia menegaskan bahwa kebangkitan India mempunyai arti yang sangat khusus di dunia karena merupakan satu-satunya kebangkitan yang sebanding dengan China.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)