Apa itu Volley?
Voli adalah teknik menendang yang rumit dan indah, dilakukan saat bola masih di udara, sebelum menyentuh tanah.
Istilah "voli" berasal dari kata Prancis "volée", yang berarti terbang. Teknik ini menuntut pemain untuk memiliki kemampuan observasi, refleks cepat, dan koordinasi sempurna antara mata dan kaki, serta kemampuan untuk menilai waktu dan memilih titik pendaratan yang tepat.

Tendangan voli sering digunakan dalam tembakan mendadak untuk mencetak gol, terutama ketika bola berada di posisi dan jangkauan yang baik (misalnya setelah umpan silang atau sapuan yang buruk dari lawan). Tendangan voli yang tepat sasaran dan kuat tidak akan memberi kesempatan kepada kiper lawan untuk membloknya. Tendangan voli juga digunakan ketika pemain perlu menembak cepat sebelum bek lawan dapat mendekat. Tendangan voli juga dapat digunakan dalam operan (meskipun kurang umum karena sulit dikontrol) atau untuk menghalau bola dalam pertahanan.
Klasifikasi gaya Voli populer
Teknik Voli memiliki banyak variasi berbeda, tergantung pada situasi di lapangan:
1. Volley Dasar: Adalah pukulan yang dilakukan dengan punggung kaki ketika bola berada pada ketinggian sedang, biasanya di bawah lutut.
2. Scissor Volley: Pemain melompat dan menendang bola dengan gerakan rotasi seperti gunting, menghasilkan putaran yang kuat.

3. Tendangan Sepeda: Ini adalah variasi lanjutan dari tendangan voli, di mana pemain melompat dari tanah, membelakangi gawang, dan menendang bola melewati kepalanya. Teknik ini membutuhkan fleksibilitas dan teknik yang tinggi.

4. Voli Rendah: Pukulan yang mendekati tanah, menciptakan lintasan yang cepat dan tidak dapat diprediksi.

5. Hook Volley: Sering digunakan dalam umpan silang, pemain menendang bola ke satu sisi dengan rotasi kaki yang kuat.
Membedakan antara Volley dan Half-Volley
Volley adalah tembakan yang dilakukan langsung tanpa membiarkan bola menyentuh tanah. Intinya, bola ditendang saat masih di udara.
Half-Volley adalah tembakan yang dilakukan segera setelah bola memantul dan melayang. Syaratnya adalah bola HARUS melayang setelah memantul dari tanah.
Dalam beberapa pandangan, tembakan setengah voli dianggap lebih mudah dilakukan dan menghasilkan tembakan "seperti peluru", sedangkan tembakan (penuh) voli mungkin terlihat lebih mengesankan tetapi terkadang lebih rentan meleset.
Cara melakukan voli dasar
Untuk melakukan tendangan voli yang kuat dan akurat, dibutuhkan kombinasi yang mulus antara teknik yang tepat dan kerja keras. Teknik dasar tendangan voli meliputi langkah-langkah berikut:
1. Persiapan dan Observasi:
- Amati lintasan bola untuk memprediksi titik pendaratannya secara akurat.
- Selalu siap bergerak ke posisi yang baik untuk menyelesaikan.
2. Letakkan kaki penyangga:
- Letakkan kaki penopang (kaki yang tidak menendang) dengan kuat.
- Ujung kaki Anda yang berdiri harus mengarah lurus ke arah sasaran yang ingin Anda tembak.
- Menjaga kaki Anda tetap menempel sangat penting untuk memastikan keseimbangan.
3. Postur tubuh dan rotasi pinggul:
- Perlu membuka arah tubuh ke arah bola.
- Bahu sedikit dimiringkan ke arah kaki yang menopang.
- Saat bola melayang, pinggul kita secara alami berputar ke arah pergerakan bola, membantu mentransfer gaya secara efisien.
- Tubuh condong sedikit ke belakang untuk menciptakan tenaga dan mengendalikan lintasan bola.
- Kencangkan otot perut (inti) untuk menstabilkan bagian tengah tubuh dan meningkatkan kekuatan yang ditransfer ke tendangan Anda.
- Lengan direntangkan secara alami ke samping untuk menjaga keseimbangan.
4. Gerakan menendang dan kontak bola:
- Ayunkan kaki Anda dan tendang dengan keras, bersih, dan tegas. Ayunan kaki Anda harus menyerupai gerakan "tebasan" ke arah bola, mirip dengan tendangan bebas penjaga gawang.
- Kunci Pergelangan Kaki: Pergelangan kaki harus dipegang dengan kuat dan terentang sepenuhnya pada saat kontak untuk memungkinkan kekuatan maksimum ditransfer ke bola dan meminimalkan cedera.
- Titik kontak pada kaki: Punggung kaki depan (bagian tempat tali sepatu diikat), di sinilah gaya dan akurasi paling besar dihasilkan. (Kontak dengan bagian dalam kaki akan meningkatkan akurasi, tetapi gayanya tidak sekuat punggung kaki depan).
- Titik Kontak pada Bola: Idealnya sedikit di bawah bagian tengah bola untuk menciptakan lintasan yang sempit.
5. Tindak lanjut:
- Penendang tidak boleh berhenti tiba-tiba, tetapi harus terus mengayun ke atas setelah menyentuh bola. Gerakan ini membantu memaksimalkan transfer daya dan menciptakan lintasan yang stabil.
- Mendaratlah dengan kaki pendukung Anda untuk menjaga keseimbangan.
Tips untuk berlatih dan meningkatkan teknik voli Anda
1. Ubah pola pikir Anda (Tips):
- Alih-alih berpikir bahwa Anda sedang "memukul" atau "menendang" bola voli, fokuslah pada pemikiran bahwa Anda sedang "menangkap" bola voli. Ketika Anda berpikir "menangkap", gerakan tangan dan tubuh Anda secara otomatis akan menjadi lebih lambat, lebih presisi, dan kurang repetitif.
- Saat "menangkap bola", tangan/raket hanya diulurkan dan dipegang dengan stabil, tanpa tindakan apa pun seperti memotong atau menghancurkan terlalu cepat.
2. Berlatih teknik khusus:
- Latihan Waktu: Berlatihlah menembak saat bola bergerak dari berbagai arah.
- Latihan bola tinggi: Minta rekan setim untuk mengumpan bola tinggi untuk berlatih menilai titik pendaratan dan mengeksekusi tembakan.
- Tendangan Langsung: Tendangan langsung penjaga gawang adalah latihan yang sangat efektif untuk melatih teknik Voli ini.
3. Meningkatkan kekuatan dan keseimbangan:
- Perkuat inti tubuh Anda: Lakukan latihan seperti plank dan crunch untuk menstabilkan tubuh bagian atas dan menguatkan otot perut, yang akan membantu memberikan lebih banyak kekuatan pada tendangan Anda.
- Berlatihlah menjaga keseimbangan dengan satu kaki: Berdirilah di atas kaki yang menopang Anda, pertahankan keseimbangan, lalu cobalah mengayunkan kaki Anda tanpa bola.
- Latihan kekuatan kaki: Lakukan squat dan lunge untuk memperkuat paha dan pinggul, yang menciptakan fondasi untuk menyalurkan kekuatan pada tendangan Anda.
Kesalahan umum saat melakukan tembakan voli
Mengenali dan memperbaiki kesalahan umum akan membantu Anda meningkatkan kekuatan dan akurasi tembakan Anda secara signifikan.
| Kesalahan Umum | Gejala/Penyebab | Cara Memperbaiki |
|---|---|---|
| 1. Posisi kaki penyangga yang salah | Kaki yang berdiri terlalu dekat dengan bola: bola mudah melayang rendah atau melewati mistar gawang. Kaki yang berdiri terlalu jauh dari bola: bola melayang tinggi tetapi kurang bertenaga. | Berlatihlah menempatkan pasak/penanda pada posisi ideal penyangga Anda hingga menjadi kebiasaan. Letakkan penyangga Anda dengan kuat dan benar. |
| 2. Pergelangan kaki tidak tetap (Tidak ada kunci pergelangan kaki) | Pergelangan kaki yang kendur menyebabkan kekuatan tendangan tidak merata, bola tidak meluncur sekencang yang diharapkan. Meningkatkan risiko cedera pergelangan kaki. | Kencangkan pergelangan kaki Anda sebelum memukul bola, jaga agar kaki dan tungkai Anda tetap kokoh. Jaga agar punggung kaki tetap lurus. |
| 3. Penggunaan kaki yang berlebihan/ayunan kaki yang salah | Tendangan jari kaki (toe-poke). Kaki bagian bawah tidak memiliki pantulan dari sendi lutut. Terlalu banyak bergerak atau memotong terlalu cepat saat bola datang, menyebabkan bola meleset atau berputar secara tidak diinginkan. | Bayangkan menggunakan lutut Anda sebagai engsel untuk berlatih fleksi dan ekstensi. Fokuslah pada psikologi menangkap bola untuk meminimalkan gerakan yang tidak perlu. |
| 4. Kehilangan keseimbangan | Jatuh ke belakang atau ke samping segera setelah menendang. | Perkuat otot inti Anda dan latih keseimbangan dengan satu kaki. Rentangkan lengan Anda sedikit untuk membantu keseimbangan. |
| 5. Jangan terus menggerakkan kaki Anda | Penendang berhenti tepat setelah kontak dengan bola, tidak berayun sepenuhnya pada lintasan alaminya. Hal ini menyebabkan tendangan kurang bertenaga dan lintasannya tidak stabil. | Berlatihlah mengayun dengan momentum, seolah-olah Anda sedang menendang bola, bukan sekadar menyentuhnya dengan ringan. |
| 6. Waktu yang salah | Penilaian yang salah tentang di mana bola akan jatuh. | Berlatihlah dengan latihan bola udara dan berlatih refleks cepat untuk menangani situasi. |
Ringkasan: Teknik voli bukan hanya soal kekuatan otot, tetapi juga teknik yang presisi, ketegasan (karena jika ragu sedetik saja, bola akan melayang), dan koordinasi tubuh yang harmonis. Latihan yang tekun dan mengatasi kelemahan akan membantu Anda memiliki pukulan voli yang kuat.
Bola Voli Bersejarah
- Marco Van Basten (Belanda - Uni Soviet, final Euro 1988): Momen jenius ini dianggap sebagai tendangan voli legendaris pertama yang diingat oleh para penggemar.
- Zinedine Zidane (Real Madrid - Leverkusen, final Liga Champions 2002): Tendangan voli ini dianggap sempurna baik dari segi gambar maupun makna, membantu Real Madrid memenangkan piala.
- Robin Van Persie: Terkenal karena banyak tendangan voli hebat, terutama gol melawan Charlton (2006) dan satu gol dalam hat-trick melawan Aston Villa (2013), membantu MU memenangkan Liga Premier.
- Paul Scholes: Juga bintang "beruntung" yang mencetak gol dari tendangan voli, seperti dua tembakan meriam melawan Bradford (2001) dan Aston Villa (2006), yang memadukan kekuatan, teknik, dan tekad.
- Tony Yeboah (Leeds - Liverpool, 1995, Liga Premier): Sebuah tembakan yang dipuji oleh media Inggris sebagai sesuatu yang benar-benar fantastis.
- Wayne Rooney (MU - Newcastle, 2005, Liga Premier): Tendangan keras yang hampir tak terhentikan.
- Maxi Rodriguez (Argentina - Meksiko, Piala Dunia 2006): Gol indah di babak 16 besar.
- Thierry Henry (Arsenal - MU, 2000): Sebuah langkah berkelas yang tak terlupakan.
- Peter Crouch (Stoke City - Man City, 2012): Situasi di mana "burung bangau taman" Crouch menangkap Vo Le membuat kiper Joe Hart merasa menyesal.
- Pemain lain: Ada juga gol-gol hebat seperti tendangan voli terbalik Cristiano Ronaldo (2018) dan tendangan voli Quang Hai (vs Malaysia, 2022).
Sumber: https://vietnamnet.vn/sut-vo-le-volley-la-gi-2466613.html







Komentar (0)