
Menurut Kementerian Keuangan , rancangan undang-undang tersebut telah disampaikan Pemerintah kepada Majelis Nasional, dan badan perumus sedang menerima tinjauan pendapat dari Komite Ekonomi dan Keuangan serta pandangan delegasi pada sesi pembahasan tanggal 5 November dan 19 November. Rancangan undang-undang tersebut diharapkan dapat dilaporkan kepada Pemerintah mengenai rencana penyempurnaan rancangan undang-undang yang masih memiliki kekurangan.
Salah satu poin penting adalah penyesuaian tingkat pengurangan pajak keluarga. Komite Tetap Majelis Nasional telah menyetujui peningkatan tingkat pengurangan pajak untuk wajib pajak sendiri menjadi 15,5 juta VND/bulan dan untuk setiap tanggungan menjadi 6,2 juta VND/bulan. Dengan perhitungan baru ini, pegawai dengan pendapatan 17 juta VND, 24 juta VND, atau 31 juta VND/bulan (masing-masing tanpa 1 atau 2 tanggungan) tidak perlu membayar pajak.
Selain itu, jadwal pajak progresif juga diusulkan untuk disesuaikan dengan mengurangi jumlah tingkatan pajak dari 7 menjadi 5 dan memperlebar kesenjangan antar tingkatan. Berdasarkan pendapat delegasi Majelis Nasional, badan penyusun sedang mengkaji opsi penurunan tarif pajak dari 15% menjadi 10% dan dari 25% menjadi 20% untuk menciptakan kewajaran dan keseragaman tarif pajak.
Dengan jadwal pajak baru ini, semua individu yang saat ini membayar pajak di semua tingkatan akan memiliki kewajiban pajak yang dikurangi dibandingkan dengan jadwal pajak saat ini.
Selain itu, jadwal pajak yang baru juga telah mengatasi kenaikan mendadak di beberapa tingkat (tingkat 2, tingkat 3) sebagaimana diusulkan dalam rancangan Undang-Undang sebelumnya, sehingga menjamin kewajaran jadwal pajak.
Rancangan Undang-Undang tersebut melengkapi sejumlah ketentuan tentang pembebasan pajak dan pengurangan pajak penghasilan pribadi untuk melembagakan kebijakan dan pedoman Partai dan undang-undang Negara dalam Resolusi dan sejumlah Undang-Undang yang baru diterbitkan.
Bersamaan dengan itu, melakukan amandemen dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan mengenai beberapa penghasilan yang dikecualikan dari pajak, seperti: Penghasilan yang diperoleh dari dana pensiun tambahan, dana pensiun sukarela, upah kerja malam, upah lembur, upah yang dibayarkan untuk hari-hari tanpa cuti, uang pesangon, tunjangan pengangguran yang dibayarkan oleh perusahaan, bunga obligasi pemerintah daerah, dan lain-lain.
Rancangan Undang-Undang tersebut juga menambahkan ketentuan yang memungkinkan wajib pajak untuk mengurangi biaya-biaya tertentu sepanjang tahun pada tingkat yang sesuai, seperti biaya pengobatan dan pendidikan, sebelum menghitung pajak, dan menugaskan Pemerintah untuk memberikan peraturan-peraturan terperinci guna memastikan fleksibilitas dan kesesuaian dengan situasi sosial-ekonomi.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi saat ini, penghasilan yang tidak dikenakan pajak penghasilan pribadi adalah 100 juta VND/tahun atau kurang. Besaran ini diterapkan secara seragam dengan pajak pertambahan nilai (PPN) bagi rumah tangga dan orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha, yang juga tidak dikenakan PPN sebesar 100 juta VND/tahun atau kurang.
Pada tanggal 26 November 2024, Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai No. 48/2024/QH15, yang kemudian menyesuaikan besaran tersebut, menaikkannya dari VND 100 juta/tahun menjadi VND 200 juta/tahun dan berlaku mulai tanggal 1 Januari 2026. Untuk memastikan konsistensi dan keseragaman dalam sistem hukum, Pemerintah mengajukan permohonan kepada Majelis Nasional untuk menaikkan pendapatan bebas pajak tahunan badan usaha menjadi VND 200 juta/tahun.
Berdasarkan mendengarkan pendapat para peninjau dan delegasi, Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengkaji dan menyesuaikan besaran tersebut agar tepat guna, menjamin kewajaran relatif bagi orang pribadi penerima penghasilan dari gaji dan upah, dan diharapkan juga akan melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai untuk menaikkan besaran penghasilan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai guna menjamin konsistensi.
Saat ini, Kementerian Keuangan berencana untuk melaporkan kepada Pemerintah rencana untuk menyesuaikan pendapatan tidak kena pajak dari masing-masing bisnis untuk memastikannya konsisten dengan situasi sebenarnya, yang menunjukkan pembagian hasil Negara dengan rumah tangga dan masing-masing bisnis dengan pendapatan 3 miliar atau kurang, menuju tujuan jaminan sosial.
Selain itu, Kementerian Keuangan akan terus meneliti metode perhitungan pajak bagi rumah tangga dan orang pribadi dengan pendapatan 3 miliar atau kurang.
Untuk memastikan kepatuhan dan mencerminkan hakikat pajak penghasilan yang sebenarnya, Kementerian Keuangan berencana melaporkan kepada Pemerintah rencana pemungutan pajak atas penghasilan (pendapatan-beban) bagi seluruh orang pribadi dengan penghasilan di atas ambang batas tidak kena pajak. Oleh karena itu, diharapkan akan ditambahkan ketentuan: Orang pribadi yang melakukan usaha dengan penghasilan tahunan di atas ambang batas tidak kena pajak hingga 3 miliar VND wajib membayar pajak dengan tarif pajak yang sesuai dengan pajak penghasilan badan yang berlaku bagi badan usaha dengan penghasilan di bawah 3 miliar VND.
Apabila suatu badan usaha perseorangan mempunyai omzet kurang dari 3 milyar VND dan tidak dapat menentukan biayanya, maka badan usaha tersebut akan tetap membayar pajak penghasilan berdasarkan tarif yang berlaku saat ini (dengan tarif pajak 0,5%, 1%, 2% tergantung jenis usahanya) dan rumah tangga serta perorangan tersebut akan dipotong sesuai ambang batas tidak kena pajak sebelum menghitung pajak, bukan menghitung pajak dari omzet pertama sebagaimana ketentuan yang berlaku saat ini.
Sumber: https://baotintuc.vn/kinh-te/tang-giam-tru-gia-canh-giam-bac-thue-nang-manh-nguong-doanh-thu-khong-chiu-thue-20251125230037470.htm






Komentar (0)