Menurut BGR , mengenang masa keemasan game konsol di akhir tahun 90-an, banyak orang mungkin pernah mendengar nama "GameShark", sebuah perangkat aneh yang memungkinkan 'kecurangan' menggunakan kode curang dalam game Nintendo 64, PlayStation, dan sebagainya. Meskipun era kode curang telah berlalu, di CES 2024, nama "GameShark" tiba-tiba muncul kembali dengan tampilan yang benar-benar baru: sebuah pengontrol game pintar yang menerapkan kecerdasan buatan (AI).
Di situs web resminya, AI Shark telah memperkenalkan 5 produk mendatang, termasuk prosesor terintegrasi, pengontrol gim, tetikus, kibor, dan headset. Di antara semuanya, pengontrol gim dengan kemampuan "beradaptasi dengan gaya bermain Anda" menjadi sorotan utama.
Pengontrol game AI dapat memprediksi gerakan kontrol pemain
Menurut produsen, pengontrol ini dilengkapi sensor yang mendeteksi gaya genggaman dan waktu penekanan tombol. Kecerdasan buatan di dalam papan sirkuit dapat menyesuaikan sensitivitas dan kecepatan respons tombol secara real-time.
AI pengontrol akan mempelajari kebiasaan dan preferensi Anda, sehingga dapat menyarankan perubahan posisi tombol atau menyesuaikan sensitivitas tombol, membantu pemain dari semua level untuk melakukan operasi kompleks dengan mudah. Bagi pemula, pengontrol ini akan menjadi panduan intuitif, sementara bagi gamer veteran, ini adalah alat cerdas yang selalu disesuaikan dengan level mereka," jelas AI Shark di halaman produk.
Namun, dibandingkan dengan era GameShark, dunia game online saat ini benar-benar berbeda. Ada jutaan pemain yang berkompetisi dalam game seperti Fortnite, Call of Duty, atau GTA Online setiap hari. Jika pengontrol AI ini benar-benar "cerdas" seperti yang diiklankan, akankah ia menguntungkan pemiliknya dan tidak adil bagi orang lain?
Namun, hal itu masih harus dibuktikan, karena AI Shark bukanlah perusahaan AI pertama yang memberikan janji-janji "menggelikan" yang tidak dapat dipenuhi. Namun, para gamer setidaknya antusias dengan prospek perkembangan perangkat gim bertenaga AI di tahun-tahun mendatang dan bagaimana para pengembang gim akan meresponsnya.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)