Bloomberg melaporkan bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi fasilitas Hindustan Aeronautics (HAL) yang memproduksi jet tempur Tejas di Bengaluru, Karnataka, pada tanggal 25 November.
Perdana Menteri Narendra Modi berdiri di depan jet tempur Tejas di Bengaluru pada 25 November.
Pemimpin tersebut mengunggah foto dan video di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) yang menunjukkan dirinya mengenakan pakaian penerbangan dan kacamata pilot, beserta keterangan yang menyatakan bahwa ia merasakan "rasa bangga dan optimisme baru tentang potensi bangsa."
Setelah naik ke kursi belakang jet tempur, pesawat Tejas yang membawa Bapak Modi lepas landas. Saat dalam penerbangan, sang pemimpin melambaikan tangan kepada pilot pesawat pengawal.
Pesawat yang membawa Bapak Modi lepas landas.
"Penerbangan yang tak terlupakan. Tejas adalah kebanggaan India, perwujudan kekuatan dan keterampilan 1,4 miliar warga India," tulis Perdana Menteri India di X.
Foto-foto tersebut menarik perhatian di media sosial pada saat pemungutan suara berlangsung di negara bagian Rajasthan, sebuah peristiwa yang dipandang sebagai ujian dukungan terhadap Perdana Menteri Modi menjelang pemilihan nasional pada tahun 2024.
Perdana Menteri Modi duduk di kursi belakang pesawat Tejas, dengan pesawat pengawal di sampingnya.
Tejas adalah jet tempur ringan yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan India. Pada bulan Juni, selama kunjungan kenegaraan pertama Modi ke AS, HAL dan General Electric (AS) sepakat untuk bekerja sama dalam pembuatan mesin untuk jet tempur ini. Sebuah unit pemerintah India memesan 123 unit Tejas setelah negara tersebut membatalkan rencana pembelian jet tempur asing pada tahun 2020.
Perdana Menteri Modi (kanan) menyebut Tejas sebagai kebanggaan India.
Pemimpin itu mengacungkan jempol setelah penerbangan.
Kementerian Pertahanan India telah menetapkan target untuk mencapai pendapatan produksi pertahanan dan kedirgantaraan sebesar 26 miliar dolar AS pada tahun 2025, dengan seperlima di antaranya berasal dari ekspor. Angka ini dua kali lipat dari tingkat produksi pertahanan pada tahun fiskal terakhir yang berakhir pada bulan Maret.
Tautan sumber






Komentar (0)