(Dan Tri) - Tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Perdana Menteri Pham Minh Chinh berjalan di antara dua baris barisan pengawal kehormatan dan disambut hangat dengan tarian tradisional Indonesia.
Dari tanggal 4 hingga 7 September, Perdana Menteri Pham Minh Chinh akan memiliki jadwal sibuk di Indonesia untuk menghadiri KTT ASEAN ke-43 dan KTT terkait.
Pada pukul 10.30 pagi tanggal 4 September, pesawat yang membawa Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan delegasi tinggi Vietnam mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia.
Yang mendampingi Perdana Menteri Pham Minh Chinh dalam lawatan ini adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Hong Dien; Menteri Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas Perang dan Urusan Sosial Dao Ngoc Dung; Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Le Minh Hoan; Wakil Menteri Pertahanan Nasional Le Huy Vinh; Wakil Menteri Keamanan Publik Luong Tam Quang; Wakil Kepala Kantor Pemerintah Nguyen Xuan Thanh...
Kepala Pemerintahan Vietnam akan memulai serangkaian kegiatan dalam rangka KTT ASEAN dan KTT terkait di sini, atas undangan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan delegasi tingkat tinggi Vietnam tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia (Foto: Doan Bac).
Kegiatan pertama Perdana Menteri Pham Minh Chinh adalah menghadiri dan berbicara di KTT Bisnis dan Investasi ASEAN (ASEAB BIS) 2023. Setelah itu, kepala pemerintahan Vietnam akan bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan menerima Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.
Upacara pembukaan KTT ASEAN ke-43 akan berlangsung pada 5 September. Perdana Menteri akan menghadiri upacara pembukaan, sesi pleno, dan sesi retret KTT. Selain itu, Kepala Pemerintahan Vietnam juga akan menghadiri upacara pembukaan Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF).
Pada hari yang sama, Perdana Menteri akan mengadakan beberapa pertemuan dengan mitranya dari Laos, Kamboja, dan Timor Leste; menerima pimpinan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan beberapa pelaku bisnis terkemuka Indonesia; dan bertemu dengan Ketua Forum Ekonomi Dunia (WEF) Klaus Schwab...
Selain KTT ASEAN ke-43, Perdana Menteri Pham Minh Chinh juga akan menghadiri KTT terkait seperti KTT ASEAN dengan Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, AS, Kanada; KTT ASEAN +3...
Diharapkan bahwa kepala Pemerintahan Vietnam akan bertemu dengan pemimpin beberapa negara pada kesempatan acara ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno menyambut kedatangan Perdana Menteri di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta (Foto: Doan Bac).
KTT ASEAN ke-43 berlangsung dalam konteks situasi global dan regional yang berubah dengan cepat dan kompleks. Oleh karena itu, ASEAN menghadapi tantangan sekaligus peluang.
Namun demikian, masyarakat ASEAN pada dasarnya masih memelihara solidaritas, bergerak menuju strategi pembangunan Asosiasi hingga tahun 2045, sekaligus menegaskan peran sentralnya di kawasan.
Dengan tema "ASEAN Stature: Jantung Pertumbuhan", Presiden Indonesia secara aktif mempromosikan berbagai prioritas dan inisiatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan, meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional ASEAN, seperti pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan, Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN, dan Strategi Netral Karbon...
Prakarsa-prakarsa ini tidak hanya menciptakan momentum bagi kerja sama ASEAN tetapi juga memperkuat peran ASEAN sebagai kekuatan terdepan dalam proses dialog dan kerja sama untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh akan memiliki jadwal sibuk di Indonesia dari tanggal 4 hingga 7 September, dalam rangka menghadiri KTT ASEAN ke-43 (Foto: Doan Bac).
Menghadiri konferensi tersebut, Perdana Menteri Pham Minh Chinh akan menyampaikan pesan-pesan penting Vietnam kepada teman-teman regional dan internasional tentang Vietnam yang damai, kooperatif, dan terintegrasi, berpartisipasi lebih aktif, proaktif, dan efektif dalam proses-proses regional.
Kepala Pemerintahan Vietnam juga akan menyampaikan sejumlah pidato yang berisi pandangan, usulan inisiatif, dan arahan di berbagai bidang kerja sama penting, dengan tujuan mewujudkan tema "Stabilitas ASEAN: Jantung Pertumbuhan".
Hal ini bertujuan untuk memantapkan proses pembangunan masyarakat ASEAN yang bersatu dan kuat dengan peran dan kedudukan yang semakin penting di kawasan dan dunia, memenuhi harapan dan membawa manfaat praktis bagi rakyat.
Hoai Kam (Dari Jakarta, Indonesia)
Dantri.com.vn






Komentar (0)