Meningkatkan pertumbuhan di bulan-bulan terakhir tahun ini

Perekonomian Vietnam telah mencapai titik tengah tahun 2024 dengan pertumbuhan yang mengesankan. PDB pada kuartal kedua mencapai 6,93%, sementara enam bulan pertama tahun ini mencapai 6,42%, dan momentum pemulihan terus berlanjut dengan pertumbuhan yang lebih tinggi setiap kuartalnya dibandingkan kuartal sebelumnya. Banyak proyeksi dari lembaga domestik dan asing optimistis terhadap tren positif perekonomian di bulan-bulan terakhir tahun ini.

Produksi papan sirkuit cetak untuk perangkat elektronik di Pabrik Nippon Mektron milik Mektec Manufacturing Vietnam Co., Ltd. (Taman Industri Thang Long II di distrik Yen My dan kota My Hao, provinsi Hung Yen ).

Dalam proposal kuartal kedua yang dikirimkan kepada Partai, Pemerintah, Majelis Nasional dan kementerian serta cabang untuk memberi nasihat tentang kebijakan pembangunan sosial ekonomi negara, Universitas Ekonomi Nasional mengusulkan banyak solusi dengan fokus pada prioritas pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi makro untuk mempercepat pembangunan ekonomi di masa mendatang.

Koordinasi yang baik antara kebijakan fiskal dan moneter

Mengingat saat ini merupakan saat yang tepat untuk memperkuat kualitas pengelolaan kebijakan fiskal dan moneter, serta menjamin keamanan sistem perbankan dan keuangan, yang mendukung pertumbuhan, tim peneliti Universitas Ekonomi Nasional merekomendasikan agar terkait kebijakan fiskal, Pemerintah perlu tegas mengarahkan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan kenyataan, meningkatkan tanggung jawab untuk secara proaktif mengatasi kesulitan, mendorong penyaluran modal investasi publik sesuai rencana tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya, terutama proyek-proyek transportasi besar; dengan demikian terciptalah landasan yang mendorong pertumbuhan kredit perbankan bagi dunia usaha dan profesi terkait dalam rantai nilai konstruksi.

Di samping itu, Kementerian Keuangan perlu mempertimbangkan untuk terus meninjau dokumen hukum yang terkait dengan manajemen kebijakan keuangan, perpajakan, manajemen aset publik, pasar saham, penerbitan obligasi korporasi, bank umum yang bertindak sebagai agen asuransi jiwa; pada saat yang sama, memiliki langkah-langkah khusus untuk mempercepat restrukturisasi perusahaan milik negara, menambah modal dasar bank umum milik negara yang memiliki ekuitas; mempromosikan solusi untuk menstabilkan, mengembangkan pasar obligasi korporasi dan pasar saham secara sehat, aman dan efektif, memastikan kepercayaan investor dalam dan luar negeri.

Untuk membuka sumber daya investasi sosial, Universitas Ekonomi Nasional merekomendasikan agar Kementerian Konstruksi dan daerah mempercepat penyelesaian prosedur administratif yang terkait dengan proyek real estat; Kementerian Keamanan Publik terus menerapkan kebijakan untuk tidak mengkriminalisasi hubungan ekonomi, menangani pelanggaran organisasi dan individu yang menyamar sebagai pedagang mata uang dengan tegas, menciptakan kondisi untuk mengkonsolidasi dan mengembangkan sistem lembaga keuangan yang menyediakan pinjaman konsumen, berkontribusi untuk mencegah kredit hitam.

Terkait kebijakan moneter, Profesor Madya, Dr. Hoang Xuan Que, Direktur Institut Perbankan dan Keuangan (Universitas Ekonomi Nasional), menyampaikan bahwa Bank Sentral Vietnam perlu segera melanjutkan penurunan suku bunga kredit melalui berbagai instrumen dan langkah manajemen kebijakan moneter; memberikan tambahan paket kredit preferensial dari sumber pembiayaan kembali dengan suku bunga rendah bagi bank umum untuk menyalurkan kredit kepada sejumlah subjek dan sektor yang perlu diprioritaskan dan didorong dalam perekonomian; sekaligus memberikan kredit secara fleksibel kepada bank umum yang memiliki kapasitas pertumbuhan kredit yang baik; menghapus batasan kredit pada tahun 2024, dan sebagai gantinya menggunakan berbagai mekanisme dan langkah untuk menjamin keamanan kredit.

Peluang untuk menarik investasi dan inovasi teknologi

Dalam konteks persaingan yang semakin ketat dan intens antara negara-negara besar, yang memengaruhi pembentukan dan pergeseran rantai pasokan global serta reorientasi strategi dan kebijakan banyak negara, tim peneliti Universitas Ekonomi Nasional percaya bahwa ini adalah peluang bagi Vietnam untuk menarik investasi dan melakukan inovasi teknologi.

Untuk mengubah tantangan menjadi peluang, perlu dilakukan inovasi kebijakan guna menarik investasi langsung asing (FDI) generasi baru ke arah teknologi yang mengonsumsi lebih sedikit energi dan bahan bakar, teknologi yang mengurangi limbah, teknologi siklus tertutup, dan teknologi hijau. Secara khusus, perlu dilakukan penyempurnaan kelembagaan dan kebijakan untuk memprioritaskan proyek-proyek FDI yang menggunakan teknologi tinggi, teknologi sumber daya, teknologi ramah lingkungan, memiliki nilai tambah dan efek limpahan yang tinggi, serta terhubung dengan sektor ekonomi domestik, produksi regional dan global, dan rantai pasokan.

Dorong daya tarik FDI dari AS, Eropa, dan Jepang karena merupakan sumber investasi dengan transfer teknologi tinggi. Mekanisme dan kebijakan insentif perlu terus disempurnakan untuk menarik FDI secara selektif ke industri dan bidang prioritas, terutama elektronik, semikonduktor, energi terbarukan, dan bidang teknologi tinggi. Lektor Kepala, Dr. Ta Van Loi, Rektor Fakultas Bisnis (Universitas Ekonomi Nasional), mencatat bahwa realitas perkembangan teknologi di dunia menunjukkan bahwa Vietnam perlu memperkuat kerja sama dengan mitra-mitra utama untuk memanfaatkan peluang dan kondisi pembangunan, serta menghindari ketertinggalan teknologi, terutama di bidang komunikasi, informasi, dan transformasi digital.

Perlu lebih fokus pada penciptaan insentif ekspor dan pengembangan infrastruktur e-commerce sebagai saluran yang efektif bagi kegiatan ekspor, terutama bagi usaha kecil dan menengah. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menerbitkan kebijakan yang mendukung pajak dan biaya untuk barang ekspor utama asal Vietnam yang diekspor melalui platform e-commerce; meningkatkan kapasitas usaha kecil dan menengah serta peritel untuk menerapkan digitalisasi; bekerja sama dengan platform e-commerce besar seperti Amazon, Shopee, dan sebagainya untuk meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan pemahaman tentang proses dan peraturan ekspor melalui platform e-commerce.

Sumber