Sebagai penggagas Jaringan Kota Sungai (RCN), sebuah inisiatif global untuk menghubungkan kota-kota tepi sungai guna menata kembali hubungan antara air dan kehidupan manusia, Dr. Andrew Stiff meyakini bahwa tempat-tempat ini merupakan "warisan hidup" yang mencerminkan identitas kota. Di Vietnam, proyek ini berfokus pada Kanal Te, sebuah kanal yang membelah Distrik 4 dan Distrik 7 (lama), yang dulunya merupakan pasar terapung yang ramai, kini dipenuhi pedagang kaki lima, perahu, dan rumah-rumah.
Warisan tradisional seperti kuil dan vila kuno telah diakui secara luas. Namun, Kota Ho Chi Minh masih berjuang untuk menemukan identitasnya di luar perannya sebagai lokomotif ekonomi . Saya ingin menarik perhatian pada ruang-ruang sederhana tempat emosi dan kenangan urban benar-benar hadir," ujarnya.

Di Jalan Ton That Thuyet (Distrik 4 lama) di sebelah Kanal Te, banyak orang yang punya kebiasaan bernyanyi karaoke sepanjang malam.
FOTO: LE NAM
Bagi TS Stiff, hal-hal yang tampak kecil seperti aroma makanan jalanan, gema karaoke setiap sore, atau luapan air saat bulan purnama, semuanya merupakan bagian dari identitas urban.
"Kita semua benci sekaligus suka karaoke. Tapi ingatkah kamu betapa sepinya kota ini selama masa jaga jarak sosial, ketika tak ada nyanyian atau klakson mobil? Itu bukan gangguan, melainkan jiwa negeri ini," tanyanya.

Terusan Te membagi Distrik 4 dan Distrik 7 (lama) Kota Ho Chi Minh
FOTO: LE NAM
Melalui lensa kreatif, ia dan kelompok mahasiswanya merekam suara, gambar, dan ritme kehidupan di sekitar Terusan Te menggunakan film dokumenter, realitas virtual (VR), audio 3D, dan penceritaan dokumenter. Proyek ini tidak hanya melestarikan kenangan, tetapi juga merestrukturisasi pandangan kota yang terjalin oleh kehidupan sehari-hari, bukan hanya oleh beton dan kaca baja.
Dr. Stiff merekomendasikan pembangunan kembali perkotaan yang selektif dan empatik. "Meniru stereotip memang berisiko, tetapi sama berbahayanya jika menghilangkannya sepenuhnya dan menggantinya dengan gedung-gedung tinggi. Kita membutuhkan kota-kota yang berkembang tetapi tetap mempertahankan identitas Vietnam," ujarnya.

Kawasan perkotaan di sepanjang Kanal Te di Kota Ho Chi Minh
FOTO: LE NAM
"Tidak ada solusi sempurna untuk permasalahan perkotaan," tegas Dr. Stiff. "Namun, selalu ada solusi yang layak, dan solusi tersebut dimulai dengan mendengarkan, mendengarkan komunitas, ruang hidup, dan ritme kehidupan sehari-hari yang seringkali terabaikan."
Baginya, perjalanan untuk menciptakan masa depan Kota Ho Chi Minh bukan hanya tentang teknologi atau infrastruktur, tetapi juga tentang bagaimana kita melestarikan hal-hal sederhana dan manusiawi. Inilah faktor-faktor yang menjadikan kota ini benar-benar rumah bersama bagi semua orang.
Sumber: https://thanhnien.vn/tieng-karaoke-bo-kenh-la-mot-phan-hon-cua-tphcm-185251009143135107.htm
Komentar (0)