Dalam konteks baru saat ini, ketika teknologi berkembang setiap hari, pendekatan dan persepsi buku teks, baik satu atau banyak set buku, harus berubah agar sesuai dan sangat efektif.
Jika dulu guru dan siswa menganggap buku teks sebagai hukum, kini mereka harus menganggap buku teks sebagai salah satu dari sekian banyak bahan ajar dan pembelajaran. Selain buku teks terpadu di seluruh negeri, guru dan siswa masih menggunakan bahan ajar lain untuk mendukung proses belajar mengajar. Untuk mendorong dan memupuk semangat inovasi dalam penggunaan buku teks, pertama-tama perlu dipertahankan dan didorong perubahan positif dalam pengujian dan penilaian dalam proses belajar mengajar.
Salah satu keunggulan Program Pendidikan Umum 2018, sebuah program dengan banyak buku teks yang telah diterapkan selama 5 tahun terakhir, adalah telah mengubah proses pengajaran dan pembelajaran, pengujian, dan evaluasi. Program ini telah menggeser tujuan pendidikan dari sekadar memberikan pengetahuan menjadi mengembangkan kualitas dan kemampuan siswa. Dari sana, proses pengajaran dan pembelajaran juga telah berubah. Ujian Kelulusan Sekolah Menengah Atas 2025 menandai siklus inovasi selama 5 tahun, yang dengan jelas menunjukkan perubahan besar dalam pendekatan terhadap pengetahuan. Ini adalah pertama kalinya materi ujian bahasa untuk mata pelajaran Sastra tidak disertakan dalam buku teks yang saat ini digunakan. Soal-soal ujian untuk mata pelajaran lain telah meningkatkan kepraktisan, sehingga tidak lagi menggunakan soal-soal akademis seperti sebelumnya...
Setelah 5 tahun, satu generasi guru dan siswa telah membentuk kebiasaan untuk tidak terlalu bergantung pada buku teks sesuai dengan semangat inovatif program pendidikan yang baru. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan perlu terus memupuk semangat ini, menghindari kembali ke pembelajaran hafalan, hafalan, dan mengikuti cara-cara lama meskipun satu set buku teks terpadu telah diterapkan secara nasional. Hanya dengan demikian, kebijakan satu set buku teks terpadu tidak akan membuat opini publik berpikir bahwa hal ini merupakan jalan kembali ke jalur lama yang telah ditinggalkan, melainkan pengembangan dan promosi manfaat yang telah diupayakan dengan keras oleh program saat ini.
Dengan pendekatan lain, dengan pesatnya perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), dunia kini telah melangkah jauh dalam hal materi pembelajaran. Kini, buku teks di banyak negara tidak lagi berupa dokumen kertas, melainkan telah menjadi ekosistem materi pembelajaran terbuka (Sumber Daya Pendidikan Terbuka - OER) bagi seluruh masyarakat.
Menurut UNESCO, sumber daya pendidikan terbuka adalah sumber daya pengajaran, pembelajaran, dan penelitian dalam format dan media apa pun, yang berada dalam domain publik atau dirilis di bawah lisensi terbuka, yang memungkinkan orang lain untuk mengakses, menggunakan, mengadaptasi, menggunakan kembali, dan berbagi secara bebas, tanpa biaya atau dengan biaya minimal.
Pada masa itu, buku teks bukan lagi sekadar setumpuk kertas, melainkan menjadi platform digital yang hidup—fleksibel, diperbarui, dan interaktif secara berkala. Di era di mana perubahan dan fluktuasi terus terjadi, pengetahuan hari ini mungkin akan ketinggalan zaman di masa mendatang. Namun, pada platform materi pembelajaran terbuka, dengan perkembangan AI, dokumen-dokumen ini diperbarui secara berkala dan real-time, mengakhiri situasi buku cetak yang ketinggalan zaman, terutama dalam hal pengetahuan tentang sejarah, geografi, teknologi, dan sebagainya.
Di era digital, materi pendidikan terbuka telah menjadi tren global, membantu pendidikan tidak hanya menghemat biaya tetapi juga menyebarkan pengetahuan secara luas.
Resolusi 71 Politbiro menetapkan persyaratan untuk memiliki seperangkat buku teks yang dapat digunakan secara nasional dan gratis pada tahun 2030. Kebijakan ini bertujuan untuk menyatukan kualitas dan memastikan pemerataan dalam pendidikan. Namun, agar perubahan ini efektif di era digital, perlu dikembangkan ekosistem materi pembelajaran yang terbuka dan digital, selain memperbarui perspektif tentang penggunaan materi pembelajaran.
Sumber: https://thanhnien.vn/tiep-can-sach-giao-khoa-theo-huong-moi-185251114231551496.htm






Komentar (0)