Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra dibebaskan berdasarkan perintah amnesti pada 18 Februari setelah enam bulan ditahan. Perdana Menteri Srettha mengatakan kepada wartawan pada 24 Februari bahwa Thaksin masih lemah tetapi sudah bisa sedikit menggerakkan lengannya. "Dia senang berada di rumah," kata Srettha, menurut Reuters.
Tn. Thaksin Shinawatra meninggalkan rumah sakit polisi di Bangkok setelah diampuni pada tanggal 18 Februari.
Pada bulan Agustus 2023, Tn. Thaksin kembali ke Thailand setelah 15 tahun mengasingkan diri di luar negeri untuk menghindari hukuman penjara atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan saat berkuasa.
Setelah kembali ke Vietnam dengan jet pribadi, Thaksin dibawa ke pengadilan untuk dijatuhi hukuman penjara delapan tahun, lalu dipindahkan ke penjara. Pada malam pertamanya di penjara, mantan perdana menteri tersebut dibawa ke rumah sakit karena nyeri dada dan tekanan darah tinggi. Keluarganya mengatakan bahwa Thaksin menjalani dua operasi pada bulan-bulan berikutnya.
Pada 31 Agustus 2023, ia mengajukan permohonan pengampunan kerajaan. Sehari kemudian, Istana Kerajaan Thailand mengumumkan bahwa Raja Maha Vajiralongkorn telah meringankan hukuman penjara mantan Perdana Menteri Thailand tersebut menjadi satu tahun, menurut Reuters.
Pada 18 Februari, Bapak Thaksin dibebaskan setelah menjalani separuh masa hukumannya. Mantan perdana menteri tersebut terlihat meninggalkan rumah sakit bersama putrinya dan lengannya diperban.
Tuan Hun Sen mengunjungi Tuan Thaksin Shinawatra
Berbicara kepada wartawan setelah mengunjungi rumah Bapak Thaksin, Bapak Srettha mengatakan keduanya tidak membahas bagaimana mantan perdana menteri tersebut akan membantu negara. Bapak Srettha mengatakan ia telah didorong oleh Bapak Thaksin dalam pekerjaannya, tetapi keduanya tidak membahas politik . "Beliau peduli dengan negara karena ada banyak masalah ekonomi," kata Perdana Menteri Srettha.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)