Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif kemarin (20 Januari) untuk menunda selama 75 hari penerapan larangan aplikasi video pendek populer TikTok, yang harus ditutup pada 19 Januari.
Perintah tersebut memerintahkan Jaksa Agung untuk tidak menegakkan hukum “agar pemerintahan saya memiliki kesempatan untuk menentukan tindakan yang tepat terkait TikTok.”
Perintah tersebut juga memerintahkan Departemen Kehakiman untuk mengirimkan surat kepada perusahaan teknologi seperti Apple, Google, dan Oracle milik Alphabet, "yang menjelaskan bahwa mereka tidak melanggar hukum apa pun dan tidak bertanggung jawab atas tindakan apa pun yang terjadi selama periode yang dijelaskan di atas."
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberi ByteDance 75 hari lagi untuk menarik investasinya dari TikTok atau dilarang beroperasi di Amerika Serikat.
Ketika ditanya apa dampak perintah tersebut terhadap TikTok, Trump menjawab, "Saya hanya punya wewenang untuk menjual atau menutup aplikasinya," dan menambahkan bahwa ia perlu mengambil keputusan untuk menyelamatkan platform ByteDance.
Layanan video pendek yang digunakan oleh 170 juta warga Amerika ditutup sementara untuk pengguna di AS pada hari Sabtu, beberapa jam sebelum undang-undang yang mewajibkan pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, untuk melakukan divestasi dengan alasan keamanan nasional, mulai berlaku pada hari Minggu. Para pejabat AS menyalahkan TikTok di bawah kepemilikan ByteDance atas risiko penyalahgunaan data warga Amerika.
TikTok memulihkan akses pada hari Minggu dan berterima kasih kepada Trump karena telah meyakinkan platform dan mitra bisnisnya bahwa mereka tidak akan dihukum karena tetap membuka aplikasi tersebut. Platform dan situs webnya telah aktif dan berjalan pada hari Senin, tetapi TikTok belum tersedia untuk diunduh di toko aplikasi Apple dan Google, yang menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut masih menunggu jaminan hukum yang lebih jelas.
Perdebatan TikTok muncul di saat hubungan AS-Tiongkok sedang tegang, dengan Trump mengungkapkan niatnya untuk mengenakan tarif pada Tiongkok tetapi juga mengharapkan komunikasi yang lebih langsung dengan pemimpin negara tersebut.
"Sejujurnya, kami tidak punya pilihan. Kami harus menyelamatkannya," kata Trump dalam sebuah rapat umum pada hari Minggu sebelum pelantikannya, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat akan mengupayakan usaha patungan untuk memulihkan aplikasi tersebut, yang digunakan oleh separuh penduduk Amerika.
[iklan_2]
Sumber: https://www.baogiaothong.vn/tong-thong-donald-trump-nhanh-chong-thuc-hien-loi-hua-voi-tiktok-khi-tro-lai-nha-trang-192250121095943657.htm
Komentar (0)