Pada tanggal 29 Juli, Presiden Indonesia Joko Widodo mulai bekerja di Istana Kepresidenan baru di ibu kota masa depan Nusantara.
Nusantara, yang akan mulai dibangun pada Juni 2022, merupakan proyek unggulan Indonesia yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan Jakarta, termasuk kemacetan lalu lintas dan penurunan tanah. (Sumber: CNBC Indonesia) |
Berbicara kepada wartawan di Istana Kepresidenan yang baru (Istana Garuda), Bapak Widodo mengatakan, "Hari ini, saya mulai menerima pejabat yang akan menghadiri rapat di kantor Kepresidenan ini."
Jakarta saat ini sedang berupaya menyelesaikan proyek infrastruktur inti di Ibu Kota masa depan Nusantara (IKN), yang terletak di provinsi Kalimantan Timur di pulau Kalimantan, sebelum Hari Kemerdekaan (17 Agustus).
Presiden Indonesia menekankan bahwa untuk mendukung relokasi tersebut, pemerintah sedang mempersiapkan semua perabotan yang diperlukan untuk kantor Kepresidenan, termasuk meja, kursi, dan sistem pencahayaan.
Namun, kemajuan pembangunannya saat ini dipertanyakan. Sebagian besar bangunan di kota baru tersebut masih belum selesai, dan Garuda Mansion telah mencapai 88%.
Perkiraan biaya proyek IKN adalah 33 miliar USD, di mana anggaran negara mengalokasikan sekitar 20% untuk infrastruktur dasar, sumber daya konstruksi sisanya terutama bergantung pada investasi dari sektor swasta.
Dalam upaya untuk menarik lebih banyak sumber daya, awal bulan ini Bapak Widodo menandatangani dokumen yang memberikan investor hak-hak tertentu, termasuk hak penggunaan lahan hingga 190 tahun di ibu kota baru.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan IKN mengatakan, pemerintah tengah berupaya menyediakan tambahan listrik sebesar 40 Megawatt untuk kota tersebut dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 10 Megawatt sudah dalam tahap pembangunan di Nusantara.
Terdapat pertanyaan mengenai waktu resmi pemindahan ini, karena Bapak Widodo belum mengeluarkan keputusan presiden dan Jakarta tetap menjadi ibu kota negara. Keputusan presiden tersebut kemungkinan akan ditandatangani oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang diperkirakan akan menjabat pada 20 Oktober.
Pembangunan ibu kota baru dimulai pada pertengahan tahun 2022, setelah Bapak Widodo mengumumkan bahwa Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia, karena polusi kota, kemacetan lalu lintas, dan risiko gempa bumi.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thong-widodo-bat-dau-lam-viec-tai-thu-do-moi-he-lo-trao-quyen-dac-biet-cho-nha-dau-tu-tai-nusantara-280661.html
Komentar (0)