Pada tanggal 4 November, militer Rusia dan Indonesia memulai latihan angkatan laut gabungan pertama mereka di Laut Jawa.
Menurut kantor berita Sputnik, latihan Orruda 2024 berlangsung di Surabaya, Indonesia, dan Laut Jawa dari tanggal 4-8 November. Ini adalah latihan bilateral pertama antara angkatan laut kedua negara sejak Indonesia merdeka 79 tahun yang lalu.
Kapal fregat Aldar Tsydenzhapov, Pahlawan Federasi Rusia, berada di pelabuhan Surabaya pada tanggal 3 November.
Nama latihan ini merupakan gabungan dari dua spesies burung: elang Rusia dan Garuda, burung mitologi Indonesia, yang melambangkan kekuatan dan keberanian.
Sebuah gugus tugas kapal perang dari Armada Pasifik Rusia berlabuh di pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya pada tanggal 3 November. Kelompok tersebut terdiri dari tiga fregat: Gromkiy, Rezkiy, dan Hero of the Russian Federation Aldar Tsydenzhapov, serta kapal pendukung Pechenga.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov turut serta dalam upacara penyambutan kapal tersebut di Surabaya bersama para komandan Angkatan Laut Indonesia. Duta Besar menekankan bahwa latihan ini merupakan kegiatan rutin bagi negara-negara mitra dan tidak ditujukan kepada pihak ketiga mana pun.
Komandan Armada Pasifik Rusia Alexey Antsiferov mengumumkan bahwa latihan tersebut akan menunjukkan kesiapan Rusia untuk mendukung Indonesia dan menyatakan keyakinannya bahwa operasi tersebut akan diadakan setiap tahun dan diperluas skalanya.
Rusia masih memiliki kekuatan tempur berbahaya yang belum dikerahkan.
Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, mempertahankan kebijakan luar negeri yang netral. Presiden Prabowo Subianto yang baru dilantik mengunjungi Moskow pada bulan Juli untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Selama kunjungan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa ia menganggap Rusia sebagai teman baik dan ingin memperkuat hubungan dengan Rusia, menurut AFP.
Indonesia memiliki hubungan perdagangan senilai miliaran dolar dengan Rusia dan merupakan importir utama senjata dari Moskow. Indonesia memiliki kontrak senilai 1,14 miliar dolar AS untuk membeli 11 jet tempur Su-35 dari Rusia. Menurut The Diplomat , pada bulan Mei, Duta Besar Indonesia untuk Rusia Jose Tavares mengkonfirmasi bahwa kontrak tersebut tetap berlaku meskipun ada laporan yang belum diverifikasi bahwa kontrak tersebut telah dibatalkan karena ancaman sanksi AS.
Sumber: https://thanhnien.vn/hai-quan-nga-va-indonesia-lan-dau-tap-tran-song-phuong-185241104150951678.htm






Komentar (0)