1. Festival Losar
Festival Losar adalah salah satu festival terpenting di Tibet (Sumber foto: Dikumpulkan)
Losar adalah salah satu festival terpenting di Tibet, menandai awal tahun baru menurut kalender Tibet. Perayaan ini bukan hanya untuk menyambut tahun baru, tetapi juga merupakan kesempatan bagi orang-orang untuk melakukan ritual tradisional guna mengusir roh jahat dan berdoa memohon keberuntungan.
Festival Losar biasanya berlangsung sekitar 15 hari, dengan tiga hari pertama sebagai hari terpenting. Pada Malam Tahun Baru, keluarga-keluarga Tibet melakukan ritual membakar dupa dan mempersembahkan makanan kepada para dewa untuk mendoakan tahun baru yang damai. Pada pagi hari pertama, orang-orang mengenakan kostum tradisional, saling mengunjungi, dan bertukar ucapan selamat. Biara-biara juga mengadakan berbagai ritual khidmat seperti pembacaan doa, parade, dan pertunjukan tari topeng untuk mengusir roh jahat.
Suasana Festival Losar dipenuhi kegembiraan dengan pesta keluarga, kegiatan menyanyi dan menari, serta pacuan kuda yang seru. Ini adalah kesempatan bagi warga Tibet untuk menghormati leluhur dan dewa-dewa mereka, sekaligus menjadi kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan budaya unik tanah suci ini secara mendalam.
2. Festival Shoton
Festival Shoton memadukan unsur keagamaan dan seni pertunjukan (Sumber foto: Collected)
Festival Shoton adalah salah satu festival paling terkemuka di Tibet, yang memadukan unsur keagamaan dan seni pertunjukan. Festival ini biasanya berlangsung sekitar akhir Juni atau awal Juli menurut kalender Tibet, berlangsung selama beberapa hari dengan serangkaian kegiatan menarik.
Puncak Festival Shoton adalah upacara pemajangan lukisan thangka raksasa di Biara Drepung. Sejak pagi, ribuan umat dan wisatawan berkumpul di biara untuk menyaksikan momen pementasan thangka tersebut. Lukisan thangka ini biasanya setinggi puluhan meter, dilukis tangan dengan warna-warna cemerlang, menggambarkan sosok Buddha.
Selain upacara keagamaan, Festival Shoton juga merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati pertunjukan seni tradisional, terutama opera Tibet. Kelompok-kelompok seni dari seluruh Tibet akan berkumpul di Lhasa untuk menampilkan drama-drama penuh warna, mementaskan kembali kisah-kisah rakyat dan kitab suci Buddha. Taman dan alun-alun di kota juga menjadi tempat bagi masyarakat untuk berpiknik, minum teh mentega, dan menikmati suasana festival yang meriah.
3. Festival Saga Dawa
Festival Saga Dawa adalah salah satu festival terpenting di Tibet bagi umat Buddha (Sumber foto: Dikumpulkan)
Saga Dawa adalah salah satu festival terpenting bagi umat Buddha di Tibet, karena memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya. Festival ini biasanya jatuh pada bulan keempat kalender Tibet, berlangsung sebulan penuh, dengan berbagai kegiatan keagamaan khusus.
Selama Saga Dawa, umat Tibet melakukan ritual doa dan berjalan mengelilingi biara serta stupa untuk mengumpulkan pahala. Di Gunung Kailash, salah satu situs tersuci dalam Buddhisme Tibet, ribuan peziarah dari seluruh dunia berkumpul untuk melakukan ritual kora – berjalan searah jarum jam mengelilingi gunung sebagai tanda penghormatan.
Salah satu ritual terpenting selama Saga Dawa adalah upacara penggantian tiang bendera doa di kaki Gunung Kailash. Ratusan biksu dan umat akan berkumpul untuk membangun kembali tiang bendera baru, mengibarkan ribuan bendera doa dengan harapan membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi semua makhluk hidup. Suasana festival dipenuhi dengan kekhidmatan dan penghormatan, membuat siapa pun yang hadir merasakan ikatan spiritual yang mendalam.
4. Festival Ganden Thangka
Festival Ganden Thangka adalah salah satu festival di Tibet yang memiliki makna keagamaan yang mendalam (Sumber foto: Dikumpulkan)
Festival Ganden Thangka adalah salah satu festival di Tibet yang memiliki makna religius yang mendalam. Festival ini diadakan pada tanggal 15 bulan 6 kalender Tibet di Biara Ganden. Perayaan ini merupakan kesempatan bagi umat Buddha untuk menunjukkan rasa hormat kepada Buddha dan Je Tsongkhapa, pendiri sekte Gelug dalam Buddhisme Tibet.
Puncak festival Ganden Thangka adalah ritual memajang thangka raksasa yang disulam rumit dengan gambar Buddha Shakyamuni. Ribuan umat akan berkumpul di wihara sejak pagi, membawa persembahan dan berdoa di hadapan thangka. Saat lukisan itu dibentangkan di lereng gunung, doa-doa bergema, menciptakan suasana sakral dan emosional.
Selain upacara pajangan thangka, Festival Ganden Thangka juga mencakup nyanyian, parade, dan pembagian makanan kepada kaum dhuafa. Ini merupakan kesempatan bagi warga Tibet untuk berbuat baik, mengumpulkan pahala, dan menyebarkan semangat welas asih Buddha.
5. Festival Mandi
Festival Mandi adalah salah satu festival paling unik di Tibet (Sumber foto: Dikumpulkan)
Festival Mandi adalah salah satu festival paling unik di Tibet, yang berlangsung pada bulan ketujuh kalender Tibet. Selama festival ini, masyarakat percaya bahwa air sungai pada saat ini diberkati oleh para dewa dan memiliki kemampuan untuk menyucikan jiwa dan raga.
Warga Tibet akan turun ke sungai bersama untuk mandi, mencuci pakaian, dan melakukan ritual penyucian. Mereka percaya bahwa air selama periode ini dapat membantu menangkal penyakit, membawa keberuntungan, dan kesehatan. Suasana festival sangat meriah, dengan orang-orang bernyanyi, menari, dan menikmati hari-hari damai di tepi air suci.
Festival Mandi bukan hanya upacara keagamaan, tetapi juga mencerminkan semangat komunitas Tibet. Festival ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk berbagi kegembiraan, terhubung dengan alam, dan mengungkapkan rasa syukur atas sumber daya air berharga yang telah disediakan oleh alam.
Festival-festival di Tibet tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengeksplorasi lebih dalam budaya dan adat istiadat masyarakat Tibet. Setiap festival memiliki keunikannya masing-masing, yang mencerminkan semangat teguh, rasa hormat, dan cinta kasih masyarakat Tibet terhadap alam. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Tibet, nikmatilah festival-festival ini untuk merasakan keindahan unik dari tanah paling suci di dunia.
Sumber: https://travel.com.vn/tin-tuc-du-lich/le-hoi-o-tay-tang-v16715.aspx
Komentar (0)