Kebun apel Taiwan milik Nguyen Trung Tinh di Duc Tho ( provinsi Ha Tinh ), dengan lebih dari 300 pohon yang ditanam secara organik, dipenuhi buah dan telah menarik banyak wisatawan untuk menikmati dan membeli hasil panennya.
Pada tahun 2017, Bapak Nguyen Trung Tinh (dari kawasan perumahan Dai Thanh, kota Duc Tho) menyewa sebidang tanah seluas hampir 7.000 m2 di sepanjang dataran aluvial Sungai La dari Koperasi Duc Yen untuk menanam 150 pohon apel Taiwan pertamanya, yang kemudian diperluas menjadi lebih dari 300 pohon pada tahun berikutnya. Dengan perawatan yang cermat dan teliti mengikuti prosedur teknis yang tepat, lebih dari 300 pohon apel keluarganya kini menghasilkan apel berkualitas tinggi dengan rasa manis dan lezat yang khas.
Bapak Tinh mengatakan: "Pohon apel Taiwan cocok untuk tanah berpasir. Setiap tahun, kebun apel menghasilkan satu panen utama di akhir musim dingin dan awal musim semi. Periode panen apel berlangsung sekitar dua bulan, dimulai dari bulan Desember kalender lunar hingga akhir Januari tahun berikutnya. Tahun ini, berkat cuaca yang menguntungkan, kebun apel memiliki hasil panen yang tinggi, diperkirakan lebih dari 7 ton pada akhir musim panen, sekitar 1,5 ton lebih banyak daripada tahun lalu."
Saat ini, kebun apel keluarga Bapak Tinh sedang memasuki musim panen. Beliau mengatakan bahwa untuk memastikan pohon apel tumbuh dengan baik dan berbuah tepat waktu untuk Tết (Tahun Baru Vietnam), beliau harus memangkas cabang yang sakit dan mencegah pembentukan buah yang berlebihan sejak pertengahan tahun. Selain itu, beliau memperhatikan pengelolaan air, mencegah lalat buah dan hama lainnya untuk memastikan hasil panen yang tinggi. Hasilnya, kebun apel Bapak Tinh tidak hanya menghasilkan apel yang besar tetapi juga apel yang sangat renyah dan manis.
Apel-apel yang montok dan diselimuti embun itu dirawat dengan teliti oleh Bapak Tinh sejak mulai tumbuh hingga panen.
Karena saat ini banyak sekali apel yang matang dan banyak pembeli, Bapak Tinh telah mengerahkan tenaga kerja tambahan untuk memanennya. Beliau mengatakan bahwa semakin dingin cuaca, semakin manis dan enak apelnya, dan apel tersebut dapat disimpan selama 7-10 hari tanpa membusuk. Budidaya apel menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan banyak tanaman lainnya, sehingga beliau berencana untuk memperluas lahan budidaya di masa mendatang.
Saat memanen apel, keluarga Bapak Tinh harus menggunakan teknik yang terampil, memetik setiap apel satu per satu untuk menghindari kerusakan pada seluruh tandan. Untuk pohon yang tinggi, mereka harus menggunakan alat panen khusus untuk menghindari patahnya cabang atau memarnya buah.
Berkat perawatan yang cermat, kebun apel milik Bapak Tinh yang terdiri dari lebih dari 300 pohon tumbuh subur, hijau rimbun, dan berbuah lebat.
Di penghujung tahun, pekerjaan panen apel Bapak Tinh semakin sibuk. Meskipun cukup melelahkan, pekerjaan ini mendatangkan penghasilan yang tinggi. Bapak Tinh berbagi: "Berkat ditanam sesuai standar organik dan tanpa menggunakan pestisida kimia, apel keluarga kami dijual dengan harga 45-50 ribu VND/kg tergantung varietasnya. Tahun ini, panen apel melimpah dan harganya bagus, sehingga keluarga sangat senang."
Untuk memastikan apel yang lezat dan berkualitas tinggi, Bapak Tinh sangat memperhatikan proses penanaman sejak awal. Apel yang rusak dibuang dengan saksama untuk mencegah penyebaran penyakit.
Kabarnya, dari lebih dari 300 pohon apel milik keluarganya, Bapak Tinh telah mengalokasikan 200 pohon untuk pengembangan wisata pengalaman. Bapak Tinh menyatakan: "Didorong oleh kebutuhan wisatawan, saya mulai mengembangkan wisata pengalaman. Saat ini, saya menjual tiket seharga 40.000 VND per orang untuk setiap kunjungan. Meskipun ini usaha baru, banyak wisatawan telah menunjukkan dukungannya. Pada akhir pekan, ratusan pengunjung datang untuk berwisata dan membeli apel langsung dari kebun, yang memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga saya."
Pengunjung datang untuk berkeliling kebun, menikmati apel langsung di sana, dan mengambil foto-foto indah di samping pohon apel yang rimbun dan berbuah lebat.
Ibu Ho Thi Dieu Thuy (kota Duc Tho) berbagi: "Datang ke sini, kita tidak hanya dapat menikmati apel segar yang lezat langsung dari kebun, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengabadikan momen-momen indah di samping pohon apel yang tertata rapi. Saya pikir ini adalah model pariwisata pengalaman baru yang harus ditiru oleh pemilik kebun di masa mendatang."
Para pengunjung menikmati suasana kebun apel milik Bapak Tinh.
Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang ingin berkunjung, menikmati, dan mengambil foto, Bapak Tinh telah menambahkan pohon persik, area istirahat, dan dekorasi lainnya. Inilah daya tarik yang membuat pengunjung semakin menyukai dan mengapresiasi kebun keluarganya.
Video : Menikmati keindahan kebun apel yang penuh dengan buah di Duc Tho
Model pertanian apel keluarga Bapak Tinh memiliki potensi pengembangan jangka panjang. Secara khusus, langkah berani Bapak Tinh untuk mengembangkan wisata pengalaman telah menunjukkan manfaat tambahan yang signifikan dari budidaya apel. Di masa depan, pemerintah daerah akan mendorong masyarakat untuk berkunjung, belajar, dan secara bertahap meniru model ini untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Tuan Nghiem Sy Duc
Wakil Ketua Komite Rakyat kota Duc Tho
Van Chung
Sumber






Komentar (0)