Berbicara kepada reporter VietNamNet, Tn. Nguyen Dinh Tung, Ketua Komite Rakyat distrik Quy Hop ( Nghe An ), pada tanggal 29 Juni mengatakan bahwa bencana alam tersebut menyebabkan stasiun transformator listrik milik perusahaan setempat terkubur dalam di bawah tanah dan belum dapat diperbaiki.
Khususnya, beberapa hari sebelumnya, hujan deras melanda Komune Chau Tien (Distrik Quy Hop), menyebabkan erosi dan tanah longsor di gunung. Sebuah gardu induk tegangan rendah milik Phuc Son Mineral Company Limited tertimbun bebatuan dan tanah. Selain itu, gardu induk yang dipasang oleh Perusahaan INVECON di sebelahnya juga terdampak dan menyebabkan pemadaman listrik total.
"Di bawah gunung terdapat gua-gua karst, yang pada saat terjadi erosi air, terjadilah penurunan tanah secara alami," jelas Bapak Tung menjelaskan penyebab kejadian tersebut.
Perwakilan Perusahaan Phuc Son mengatakan bahwa gardu induk tegangan rendah 320KVA tersebut ambruk dan tertimbun batu dan tanah pada 26 Juni. Perusahaan masih menunggu solusi dari Nghe An Electricity.
Pemadaman listrik beberapa hari terakhir membuat mesin-mesin tidak dapat beroperasi dan para pekerja tidak dapat mengambil cuti. Saat insiden terjadi, kami melaporkannya ke perusahaan listrik. Hingga saat ini, perusahaan hanya bisa menunggu untuk menemukan solusi. Beberapa perusahaan lain juga mengalami pemadaman listrik setelah insiden tersebut,” ujarnya.
Menurut informasi dari Dinas Ketenagalistrikan Kabupaten Quy Hop, akibat tertimbunnya gardu induk tegangan rendah di gua karst dan tidak dapat diperbaiki, hingga saat ini 13 pelanggan, yang semuanya merupakan perusahaan tambang di Kecamatan Chau Tien dan Chau Hong, tidak mendapatkan listrik. Selain itu, insiden tersebut juga menyebabkan 4 tiang listrik di jalur tersebut roboh dan rusak.
"Kami telah menyusun rencana untuk survei dan perbaikan masalah tersebut. Ini adalah properti perusahaan, jadi perkembangannya bergantung pada kerja sama pemilik gardu induk. Informasi ini telah dilaporkan kepada Dinas Listrik Provinsi Nghe An," ujar seorang perwakilan dari Dinas Listrik Quy Hop.
Berbicara kepada wartawan, Tn. Vu Van Thoan, CEO Lam Hong Transport Service Trading Company Limited, mengatakan bahwa karena pemadaman listrik, perusahaan harus menghentikan penambangan dan pemrosesan batu selama 3 hari terakhir.
“Dalam produksi batu, generator tidak dapat digunakan karena biaya tinggi dan kapasitas listrik yang besar,” kata Bapak Thoan.
Bapak Thoan menjelaskan bahwa banyak pekerja terpaksa mengambil cuti sementara karena pemadaman listrik. Libur kerja sehari saja sudah menyebabkan kerugian besar bagi bisnis, sementara pesanan para mitra memiliki jadwal dan waktu pengiriman barang.
"Kami sangat khawatir mitra kami akan mendenda kami karena pesanan yang terlambat," ungkap Bapak Thoan.
Seorang perwakilan dari perusahaan lain juga mengatakan bahwa pemadaman listrik memaksa puluhan pekerja di unit ini untuk mengambil cuti, sementara cuaca sangat panas. Rata-rata, setiap hari, perusahaan masih harus mengeluarkan biaya sekitar 13-15 juta VND untuk bahan bakar agar generator dan pompa air dapat beroperasi.
"Perusahaan listrik mengatakan akan membutuhkan 10 hari lagi untuk mendapatkan listrik. Saat ini kami menghadapi banyak kendala dalam produksi. Jika masalah ini tidak segera diatasi, kami akan menderita kerugian besar," ujarnya khawatir.
Bapak Tran Duc Loi, Wakil Ketua Komite Rakyat Distrik Quy Hop, menginformasikan bahwa segera setelah insiden tersebut, para pemimpin distrik menugaskan Quy Hop Electricity untuk bekerja sama dengan perusahaan guna melindungi lokasi kejadian dan mengembangkan rencana penanganan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)