Prospek peningkatan hubungan Rusia-AS

(CPV) – Kemungkinan pertemuan puncak Rusia-AS muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden terpilih AS Donald Trump membuka kemungkinan dialog antara kedua belah pihak. Ini merupakan sinyal positif dari pemulihan hubungan di tengah hubungan kedua kekuatan yang sedang berada di titik terendah.

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara pada pertemuan Klub Diskusi Internasional Valdai di Sochi, Rusia. (Foto: AFP)

Pada 8 November, kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa dalam sesi pleno Konferensi Tahunan ke-21 Klub Diskusi Internasional Valdai yang diselenggarakan di Sochi (Rusia) pada 7 Januari, Presiden Rusia V. Putin mengucapkan selamat kepada D. Trump setelah ia memenangkan pemilihan presiden AS 2024, dan membuka kemungkinan dialog antara kedua belah pihak. "Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepada D. Trump atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS," ujar V. Putin, seraya menegaskan bahwa ia akan bekerja sama dengan Presiden mana pun yang dipilih dan dipercaya oleh rakyat Amerika.

Presiden V. Putin mengatakan ia siap berdialog dengan Presiden terpilih D. Trump, tetapi tidak merinci bentuk, waktu, dan lokasinya. V. Putin menekankan bahwa saat ini ia belum memiliki rencana spesifik, tetapi keinginan untuk memulihkan hubungan Rusia-AS dan mengakhiri krisis Ukraina tetap menjadi hal yang penting.

Sebelumnya, pada 7 November, kantor berita Rusia TASS mengutip Menteri Luar Negeri negara itu - Tn. Sergei Lavrov, yang menyatakan bahwa Rusia siap untuk berdialog terbuka dengan AS jika inisiatif serupa diajukan oleh Washington, setelah Tn. D. Trump terpilih kembali.

"Kami tidak pernah menolak untuk berkomunikasi dengan siapa pun. Presiden V. Putin juga selalu menekankan posisi kami setiap kali topik ini diangkat. Dialog selalu lebih baik daripada mengisolasi satu sama lain... Kami akan mendengarkan untuk melihat apakah ada usulan yang diajukan. Saya ulangi bahwa kami bukanlah pihak yang memutuskan hubungan dan tidak memiliki wewenang untuk mengusulkan pemulihan hubungan. Jika ada inisiatif bagi para pihak untuk duduk bersama dan berdiskusi secara terbuka tentang posisi dan cara untuk bergerak maju tanpa tuntutan sepihak, kami akan siap untuk itu," ujar Lavrov.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden terpilih AS Donald Trump dalam sebuah pertemuan. (Foto: Reuters)

Pada hari yang sama, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa ucapan selamat Presiden V. Putin atas kemenangan Trump merupakan pesan resmi. Selain itu, Peskov tidak menutup kemungkinan Presiden V. Putin akan berdialog dengan Presiden terpilih AS sebelum Trump menjabat pada 20 Januari 2025. Namun, juru bicara tersebut menepis kemungkinan dialog langsung antara Presiden V. Putin dan Trump akan segera terjadi. Peskov mengatakan bahwa persiapan untuk pertemuan ini belum dilakukan.

Sementara itu, dalam wawancara dengan NBC News (AS) pada 7 November, Presiden terpilih D. Trump mengatakan ia belum berbincang dengan Presiden Rusia V. Putin, tetapi tidak menutup kemungkinan. D. Trump berkata: "Saya rasa kami akan segera berbincang."

Tn. D. Trump mengatakan ia telah berbicara dengan sekitar 70 pemimpin dunia , termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pidatonya di hari yang sama, Tn. D. Trump juga mengungkapkan bahwa ia dan Presiden Joe Biden yang akan segera lengser telah sepakat untuk makan malam bersama.

Sumber: https://dangcongsan.vn/the-gioi/tin-tuc/trien-vong-cai-thien-moi-quan-he-nga-my-682680.html