Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa pada 7 Februari, negara tersebut menghapus Undang-Undang Kerja Sama Ekonomi Utara-Selatan, Undang-Undang Kawasan Wisata Internasional Gunung Kumgang dan peraturan pelaksanaannya, serta Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Utara-Selatan. Sebagai tanggapan, pada 8 Februari, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka tidak mengakui tindakan sepihak Korea Utara.
Langkah ini menandai kemunduran signifikan dalam hubungan antara kedua Korea dan menimbulkan kekhawatiran tentang upaya pemulihan hubungan atau kerja sama ekonomi di masa mendatang, kata para pengamat. Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan dan memburuknya hubungan diplomatik .
Sebelumnya, pada pertengahan Januari, Korea Utara juga menghapus kegiatan sejumlah badan yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea, termasuk Komite Reunifikasi Damai, Badan Kerja Sama Ekonomi Nasional, dan Badan Pariwisata Internasional Kumgangsan. Badan-badan ini dibentuk untuk memfasilitasi dialog antar-Korea, melaksanakan negosiasi dan kerja sama bilateral.
Situasi di Semenanjung Korea semakin tegang setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara resmi meninggalkan upaya perdamaiannya dengan Korea Selatan dan meningkatkan aktivitas militer. Pyongyang telah melakukan uji coba rudal, serta menembakkan peluru artileri dari Korea Utara dan Korea Selatan sebagai bagian dari latihan militer dengan tembakan langsung.
CHI HANH
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)